Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Telisik Sisa Keangkeran Alas Donoloyo, Wonogiri

11 April 2020   05:50 Diperbarui: 11 April 2020   13:52 19812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendopo Kecil
Pendopo Kecil

Pintu Masuk Punden
Pintu Masuk Punden

Ternyata, ini memang punjer-nya (pusat) Alas Donoloyo. Ini adalah kawasan punden atau petilasan atau tanda bahwa di tempat ini pernah ada orang yang pernah menetap. Ratusan tahun yang lampau. 

Di bawah cungkup itu dimakamkan Ki Ageng Donoloyo. Orang yang dipercaya membuka hutan dan menanam pohon-pohon Jati yang ada di kawasan hutan ini. Demikian kata penjual Cilok singkat.   

img-20191201-095125fghth-5e90719b097f3620cd0e0a72.jpg
img-20191201-095125fghth-5e90719b097f3620cd0e0a72.jpg
Saya penasaran dengan cerita penjual Cilok di Alas Donoloyo. Segera sesampai di rumah, saya browsing dan mencari tahu tentang keberadaan Alas Donoloyo ini. Ternyata, memang Alas Donoloyo ini dulunya begitu luar biasa. 

Sakral dan Mistis. Jika saat ini masih menyisakan beberapa kayu jati berdiameter antara 1-2 meter tentunya sebagian kayu Jati di kawasan hutan ini sudah berusia ratusan tahun. 

Ada yang menghubungkan keberadaan Alas Donoloyo dengan laskar Majapahit terakhir, yang hijrah ke Slogohimo. Ada yang menghubungkan Kayu Jati di Alas Donoloyo ini termasuk yang digunakan sebagai sokoguru (tiang utama) Masjid Demak. 

Ada pula yang menghubungkan Kayu Jati di Alas Donoloyo adalah pamasok utama kayu jati bagi Keraton Surakarta. Berkembang kepercayaan di masayarakat sekitar, kawasan hutan ini dulunya sangat wingit (angker). 

Maka tak sembarang orang berani mengambil Kayu Jati seenak perutnya di kawasan ini, kecuali orang-orang tertentu dan kepentingan tertentu.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Ingatan saya akhirnya sampai ke bangunan keraton Surakarta (Solo). Saya sangat takjub dengan tiang-tiang pendopo berukir yang besar-besar dan lurus. Itu adalah Kayu Jati berkualitas tinggi yang tentunya diambil dari hutan penghasil kayu Jati terbaik yang jumlahnya melimpah dan usianya ratusan tahun. 

Saya yakin dengan cerita penjual Cilok, jika Kayu Jati Alas Donoloyo ini juga pemasok utama untuk sokoguru dan kebutuhan kayu Jati di keraton-keraton Jawa, terutama Keraton Surakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun