Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Blusukan Museum Virtual: Mengakali Larangan Memotret Arca Terbaik Nusantara

13 April 2020   11:01 Diperbarui: 14 April 2020   00:09 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cawan emas berukit cerita Ramayana, Koleksi Musnas--m.masterpieces.asemus.museum

O, iya, banyak orang yang juga meyakini, seperti halnya Earl Drake, bahwa arca di Musnas ini adalah perwujudan putri keempat dan tercantik Prabu Kertanegara yang bernama Gayatri Rajapatni! Keempat putri Kertanegara - raja terakhir Singhasari yang tewas akibat serangan raja Kertajaya dari Glang-glang- itu akhirnya menjadi istri dari Sanggramawijaya (Raden Wijaya), raja pertama Majapahit. 

Maka, dia mendapat tempat istimewa di lantai 4 gedung baru Musnas. 

Tidak seperti arca lainnya yang dipajang berjajar rapi di Gedung Arca Museum Nasional. Tidak dijajarkan pula dengan Arca Hari Hara, yang merupakan perwujudan Raden Wijaya (Sanggramawijaya) yang berdiri di Gedung Arca bersebelahan dengan Arca Tribuwana Tunggadewi.

Saat ini, Arca Dewi Pradnya Paramita telah tercatat sebagai koleksi Musnas dengan nomor inventaris 17774 serta termasuk Benda Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan Surat Keputusan Kememdikbud RI No 251/ M/2013 tanggal 17 Desember 2013.

Gedung Arca--m.masterpieces.asemus.museum
Gedung Arca--m.masterpieces.asemus.museum

Arca Harihara suami Pradnya Paramita ?
Arca Harihara suami Pradnya Paramita ?

Arca Ken Dedes tersimpan aman --m.masterpieces.asemus.museum
Arca Ken Dedes tersimpan aman --m.masterpieces.asemus.museum

Museum Virtual
Tentunya, tidak perlu saya uraikan banyak hal tentang keberadaan dan koleksi lantai 4 Museum Nasional yang saya pelototi lebih dari 3 jam.  

Akan lebih seru jika pembaca langsung berselancar sendiri secara virtual ke sana. Pasti akan lebih asyik dan menyenangkan. Sungguh! Di sanalah tersimpan koleksi-koleksi langka dan mahal yang pernah dihasilkan dari keraton-keraton Jawa masa klasik. 

Tidak hanya berbahan batu atau kayu. Banyak diantaranya berbahan logam, terutama emas. Bayangan saya, betapa mahirnya para pengrajin batu dan pengrajin logam saat itu. 

Betapa kayanya kehidupan para penguasa saat itu. Itu baru sebagian yang masih bisa diselamatkan dan ada di negeri sendiri. Lainnya, seabreg, jadi koleksi pribadi dan museum-museum besar di penjuru dunia. Agar Anda makin yakin, monggo mumpung stay at home, monggo berselancar ke Museum Virtual saja. Salah satunya ke Museum Nasional Virtual Tour.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun