Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Geliat Ekonomi dan Pariwisata Sepanjang Jalur Lintas Selatan (2)

13 Januari 2019   15:10 Diperbarui: 13 Januari 2019   16:08 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macet menuju Pantai Gemah, Tulungagung. Di ujung kejauhan menuju Pantai Trenggalek. (dok. pribadi)

Tulungagung sudah lama mempunyai pantai-pantai indah yang banyak jadi jujukan wisatawan.  Saat proyek JLS dikumandangkan dan dibangun mendekati pesisir pantai, Kabupaten Tulungagung pun bergerak cepat.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung sangat sadar bahwa, JLS adalah salah satu upaya membuka akses ekonomi, akses pertanian dan perkebunan,  serta meningkatkan pendapatan  masyarakat melalui pengembangan pariwisata dengan cepat. Maka, begitu dicanangkan, segera ngebut membangunnya. 

Hasilnya, di musim liburan, objek-objek  pantai di Tulungagung penuh sesak dengan pengunjung.  Dulu, Pantai Popoh adalah primadona. Sekarang, banyak pantai yang memiliki jalan-jalan lebar, mulus dan mudah dijangkau. Ada Pantai Cemoro Sewu dan Sine yang keren. Tapi, yang viral dan nge-trend di Tahun 2018 adalah Pantai Gemah, yang posisinya tepat di pinggir Jalur Lintas Selatan.

Agaknya tidak perlu diceritakan berapa income dari tiket, biaya parkir, penjual makanan  ringan, warung-warung makan di pantai Gemah mendapatkan keuntungan. Tapi, pekerjaan rumah Kabupaten Tulungagung belum selesai. Masih panjang ruas JLS yang harus diselesaikan agar nyambung sampai Kabupaten Blitar.

Khusus Kabupaten Blitar, saya belum sempat mencicipi JLS-nya. Entah sudah dibangun atau belum.  Bisa juga saya sudah melewatinya, tapi saya  yang nggak sadar kalau itu adalah JLS.   Saya pernah menyusuri beberapa ruas jalan dari  Monumen Trisula menuju Goa Umbultuk. 

Goa bawah tanah tempat persembunyian anggota PKI di  tahun 1968. Beberapa ruas jalan memang lebar dan mulus. Entah itu JLS atau jalan kabupaten. Begitu pula saat saya menuju Pantai Tambakboyo dan Pantai Pangi, beberapa ruas lumayan mulus. Mungkin juga ini adalah JLS. 

JLS Tulungagung (dok. pribadi)
JLS Tulungagung (dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Malang

Selain Pacitan dan Tulungagung, respon cepat dalam membangun JLS ditunjukkan oleh Kabupaten Malang. Dulu pantai terkenal di Malang Selatan hanya bisa dihitung dengan jari. Sebut saja Pantai Ngliyep, Pantai Sendang Biru, Pantai Bajul Mati atau  Pantai Balekambang. Saat ini, dengan dibangunnya JLS antara Pantai Balekambang sampai Pantai Sendang Biru, terbuka akses ekonomi, pertanian  dan wisata yang luar biasa besar.

Tak kurang dari sepuluh pantai  baru (yang mudah dikunjungi) disepanjang  JLS Kabupaten Malang. Sebut saja, Pantai Nganteb, Pantai Ngudel,  Pantai Jolangkung,  Pantai Bengkung, Pantai Bajul Mati, Pantai Ungapan, Pantai Goa Cina, Pantai Tiga Warna, Pantai Sendang Biru dan Pantai Sendiki. Semua objek wisata ini terletak pada satu garis pantai. Semuanya menyuguhkan wisata pantai yang khas.

Sama halnya dengan Pacitan dan Tulungagung, Kabupaten Malang pun patut bersyukur dengan selesainya sebagian JLS di wilayahnya. Berapa ribu  penduduknya yang terdongkrak ekonominya. Terdongkrak pendapatannya lantaran tercipta lapangan kerja baru.

Juga, berapa puluh juta PAD Kab. Malangnya yang didapat dari sektor pariwisata pantai yang terus tumbuh. Walau saya tidak tahu persis, bagaimana pendapatan melalui tiket ini dikelola. Karena di sana ada Perhutani yang memiliki hampir sebagian besar lahan. Tapi paling tidak, dan saya sangat yakin ke depan geliat ekonomi masyarakat Malang Selatan akan semakin tumbuh dan berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun