Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Komunitas Sejarah, Pejuang Sejati Tanpa Pamrih

29 Januari 2018   22:34 Diperbarui: 31 Januari 2018   18:33 2159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cetak buku
Kiprah komunitas sejarah-budaya-arkeologi lain yang patut dicungi jempol adalah menulis reportase. Reportase dari para blusuker adalah pelaporan orisinal dan faktual tentang keberadaan situs-situs sejarah yang tidak semua orang tahu. Dengan adanya reportase tentang situs-situs ini diharapkan masyarakat luas akan lebih paham bahwa masih banyak warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Termasuk memberikan pembelajaran pada generasi muda. 

Reportase yang bertebaran di media sosialpun akhirnya dikumpulkan, diedit maka dibuatlah sebuah buku. Seperti yang sudah dilakukan komunitas Bol Brutu yang menerbitkan buku berjudul Arca.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Advokasi
Komunitas sejarah adalah sebagai salah satu pilar penting penyelamat cagar budaya. Dengan informasi aktual dan faktual di lapangan, sering memberikan masukan kepada pihak terkait tentang kerusakan-kerusakan cagar budaya yang dilakukan dengan sengaja oleh oknum yang sekedar mencari keuntungan sepihak. Bahkan dengan keberanian para anggota komunitas ini beberapa situs-situs penting dan artefak-artefak peninggalan arkeologi dapat diselamatkan. Walau kadang harus siap berhadap-hadapan dimuka sidang pengadilan.

Begitulah, sekelumit kisah komunitas pegiat sejarah-budaya-arkeologi yang bekerja dalam senyap. Mereka benar-benar pejuang sejati tanpa pamrih! Mereka adalah nyata. Tentunya, potensi ini harus dan perlu segera disambut dan ditindaklanjuti dengan segera oleh pihak terkait. Terutama Kemendikbud melalui Direktur Jenderal Kebudayaan dan Direktorat Sejarah. Apa yang harus dilakukan? Tentunya mereka lebih paham daripada saya!

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Artikel Terkait: BLUSUKER bukan sekedar TRAVELLER

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun