Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Iklan Kreatif Ala Pringsewu

30 November 2013   20:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Promosi adalah bagian penting dalam strategi marketing. Untuk promosi maka produsen membutuhkan advertising atau iklan. Sajian iklan yang menarik diharapkan akan mampu membuat orang (calon customer) memperhatikan, menyimak pada akhirnya membeli brand yang dimaksud. Konsep ini sepertinya benar-benar diterapkan secara tuntas oleh Restoran Pringsewu. Saat perjalanan  selepas Tol Kanci-Palimanan (menuju Kompasianival 2013) serta pulang dari Bandung menuju Jogjakarta (sepulang Kompasianival)  ada yang menarik perhatian saya. Ya...deretan iklan Restoran Pringsewu, yang satu grup dengan Pringgading. Iklan restoran ini benar-benar sudah menganut konsep bahwa iklan adalah seni. Bertujuan membujuk konsumen dengan fakta-fakta dan informasi sehingga konsumen akan selalu teringat. Ingatan itu akan mengendap menjadi kenangan. Lalu memunculkan perasaan positif yang akan menarik konsumen membeli produk alias makan di restoran tersebut. Visual Key & Eye Catching Dengan ciri  iklan dengan warna  background Kuning dengan tulisan Merah menyala, Pringsewu mencoba menarik pelanggan yang sedang dalam perjalanan. Ini sangat pas dengan konsep advertising yang mana produsen wajib mencari Visual Key yang unik. Sesuatu yang unik punya nilai jual tinggi! Selain unik, Visual key juga harus Eye Cathcing: dari jauh sudah menarik untuk dilihat.

1385818002122654500
1385818002122654500

13858180652039579851
13858180652039579851

13858181111773825934
13858181111773825934
Iklan Pringsewu terpasang mulai  titik yang berjarak 70Km. Diinformasikan disana, calon customer  akan bertemu Pringsewu 70 Km lagi.  Iklan eye cathching itu kemudian dipasang setiap 10 Km. Customer diberi informasi-informasi faktual tentang Pringsewu. Bunyinya: Sertifikasi Halal, WC Bersih, Ruang Laktasi, Sulap Setiap Hari, Parkir Luas, Mushola dan Toilet, Air Bebas Bakteri, Gratis Peta Perjalanan serta Free Wifi.  Dengan kata-kata singkat itu, sudah tertanam dalam benak pengendara keberadaan Pringsewu seperti apa. Yang mau pipis, akan menahan pipis sebentar karena dijamin WC-nya bersih. Toh, pipis sembarang tidak dianjurkan. Yang belum mandi siap-siap mandi. Yang mau Ishoma juga dijamin keamanan dan kenyamanannya. Ada mushola dan perkir yang luas. Kulinernya halal lagi. Yang membawa anak kecil, mungkin siap-siap untuk menyusui.  Termasuk yang takut tersesat siap-siap dapat peta gratis. Tak ketinggalan tentunya menu-menu andalan Pringsewu juga digeber disetiap banner. Ada Gurami Bakar, Ikan Bakar, Es Durian, Teh Poci yang semuanya begitu menggoda dan mengajak calon pelanggan merancang menu makannya nanti.

1385818157587539743
1385818157587539743
[caption id="attachment_295519" align="aligncenter" width="512" caption="46 Km"]
13858181971903356945
13858181971903356945
[/caption] [caption id="attachment_295520" align="aligncenter" width="512" caption="44 Km"]
1385818251429918248
1385818251429918248
[/caption] [caption id="attachment_295521" align="aligncenter" width="512" caption="42 Km"]
1385818291827479293
1385818291827479293
[/caption]

Gencar Konsep promosi yang gencar untuk menarik pelanggan benar-benar diterapkan Pringsewu setelah kilometer 50.  Setiap 2 kilometer berderet banner  yang intinya mengajak calon customer untuk mampir. Begitu sampai pada jarak 5  kilometer menjelang posisi restoran, maka banner makin padat. Hampir setiap 1 kilometer ketemu iklan ini. Dan pengendara akan makin digoda oleh iklan Pringsewu begitu  jarak restoran makin bertambah dekat. 800meter, 500meter, 300meter dan 200 meter. Akhirnya, untuk betul-betul "menuntun" calon pelanggan, pada jarak 50 meter Pringsewu menuliskan: Pelan-pelan Sign Kanan. Dan...calon customer pun masuk, parkir! [caption id="attachment_295523" align="aligncenter" width="512" caption="3 KM"]

1385818360134597353
1385818360134597353
[/caption]

[caption id="attachment_295525" align="aligncenter" width="512" caption="1 Km"]

1385818420706469546
1385818420706469546
[/caption]

13858184881535919426
13858184881535919426
13858185331127993145
13858185331127993145
13858185891148709434
13858185891148709434
Model iklan Pringsewu ini benar-benar memegang pakem advertising yang baik: Berbeda, tapi tidak berlebihan. Termasuk juga penggunaan Logo dan nama "perusahaan/ restoran " yang khas. Tanam Pohon Sisi lain yang positif dari Pringsewu adalah bagaimana restoran ini mengajak pegunjung untuk sadar akan petingnya lingkungan hidup. Tak heran, di setiap meja hanya disediakan kertas tissue yang terbatas. Tak hanya itu, begitu pengunjung pulang, maka dengan ramah salah seorang pramusaji yang cantik akan menawari untuk membawa bibit pohon siap tanam. Ah ...ajakan yang simpatik dan tidak boleh dilewatkan. Hal lain yang patut diapresiasi adalah, banner Pringsewu sangat ramah lingkungan. Memakai tiang besi dan kayu. Tidak dipaku di pohon-pohon seperti Banner para Caleg yang cari dukungan. Kesimpulannya, manajemen dan merketing Pringsewu benar-benar manajer dan marketer yang baik. Ada yang tertarik buat restoran? Iklan ala Pringsewu bisa dipertimbangkan Nah, karena artikel ini bukan tentang kuliner, maka saya tidak menuliskannya disini tentang sensasi dan rasa masakan Pringsewu. Karena saya mampir juga untuk minum teh, nyicipi mendoan  dan nunut mandi he he he.  Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun