Promosi adalah bagian penting dalam strategi marketing. Untuk promosi maka produsen membutuhkan advertising atau iklan. Sajian iklan yang menarik diharapkan akan mampu membuat orang (calon customer) memperhatikan, menyimak pada akhirnya membeli brand yang dimaksud. Konsep ini sepertinya benar-benar diterapkan secara tuntas oleh Restoran Pringsewu. Saat perjalanan selepas Tol Kanci-Palimanan (menuju Kompasianival 2013) serta pulang dari Bandung menuju Jogjakarta (sepulang Kompasianival) ada yang menarik perhatian saya. Ya...deretan iklan Restoran Pringsewu, yang satu grup dengan Pringgading. Iklan restoran ini benar-benar sudah menganut konsep bahwa iklan adalah seni. Bertujuan membujuk konsumen dengan fakta-fakta dan informasi sehingga konsumen akan selalu teringat. Ingatan itu akan mengendap menjadi kenangan. Lalu memunculkan perasaan positif yang akan menarik konsumen membeli produk alias makan di restoran tersebut. Visual Key & Eye Catching Dengan ciri iklan dengan warna background Kuning dengan tulisan Merah menyala, Pringsewu mencoba menarik pelanggan yang sedang dalam perjalanan. Ini sangat pas dengan konsep advertising yang mana produsen wajib mencari Visual Key yang unik. Sesuatu yang unik punya nilai jual tinggi! Selain unik, Visual key juga harus Eye Cathcing: dari jauh sudah menarik untuk dilihat.
Iklan Pringsewu terpasang mulai titik yang berjarak 70Km. Diinformasikan disana, calon customer akan bertemu Pringsewu 70 Km lagi. Iklan
eye cathching itu kemudian dipasang setiap 10 Km. Customer diberi informasi-informasi faktual tentang Pringsewu. Bunyinya:
Sertifikasi Halal, WC Bersih, Ruang Laktasi, Sulap Setiap Hari, Parkir Luas, Mushola dan Toilet, Air Bebas Bakteri, Gratis Peta Perjalanan serta Free Wifi. Dengan kata-kata singkat itu, sudah tertanam dalam benak pengendara keberadaan Pringsewu seperti apa. Yang mau pipis, akan menahan pipis sebentar karena dijamin WC-nya bersih. Toh, pipis sembarang tidak dianjurkan. Yang belum mandi siap-siap mandi. Yang mau Ishoma juga dijamin keamanan dan kenyamanannya. Ada mushola dan perkir yang luas. Kulinernya halal lagi. Yang membawa anak kecil, mungkin siap-siap untuk menyusui. Termasuk yang takut tersesat siap-siap dapat peta gratis. Tak ketinggalan tentunya menu-menu andalan Pringsewu juga digeber disetiap banner. Ada Gurami Bakar, Ikan Bakar, Es Durian, Teh Poci yang semuanya begitu menggoda dan mengajak calon pelanggan merancang menu makannya nanti.
[caption id="attachment_295519" align="aligncenter" width="512" caption="46 Km"]
[/caption] [caption id="attachment_295520" align="aligncenter" width="512" caption="44 Km"]
[/caption] [caption id="attachment_295521" align="aligncenter" width="512" caption="42 Km"]
[/caption]
Gencar Konsep promosi yang gencar untuk menarik pelanggan benar-benar diterapkan Pringsewu setelah kilometer 50. Setiap 2 kilometer berderet banner yang intinya mengajak calon customer untuk mampir. Begitu sampai pada jarak 5 kilometer menjelang posisi restoran, maka banner makin padat. Hampir setiap 1 kilometer ketemu iklan ini. Dan pengendara akan makin digoda oleh iklan Pringsewu begitu jarak restoran makin bertambah dekat. 800meter, 500meter, 300meter dan 200 meter. Akhirnya, untuk betul-betul "menuntun" calon pelanggan, pada jarak 50 meter Pringsewu menuliskan: Pelan-pelan Sign Kanan. Dan...calon customer pun masuk, parkir! [caption id="attachment_295523" align="aligncenter" width="512" caption="3 KM"]
[/caption]
[caption id="attachment_295525" align="aligncenter" width="512" caption="1 Km"]
[/caption]
Model iklan Pringsewu ini benar-benar memegang pakem advertising yang baik:
Berbeda, tapi tidak berlebihan. Termasuk juga penggunaan Logo dan nama "perusahaan/ restoran " yang khas.
Tanam Pohon Sisi lain yang positif dari Pringsewu adalah bagaimana restoran ini mengajak pegunjung untuk sadar akan petingnya lingkungan hidup. Tak heran, di setiap meja hanya disediakan kertas
tissue yang terbatas. Tak hanya itu, begitu pengunjung pulang, maka dengan ramah salah seorang pramusaji yang cantik akan menawari untuk membawa bibit pohon siap tanam. Ah ...ajakan yang simpatik dan tidak boleh dilewatkan. Hal lain yang patut diapresiasi adalah,
banner Pringsewu sangat ramah lingkungan. Memakai tiang besi dan kayu. Tidak dipaku di pohon-pohon seperti Banner para Caleg yang cari dukungan. Kesimpulannya, manajemen dan merketing Pringsewu benar-benar manajer dan marketer yang baik. Ada yang tertarik buat restoran? Iklan ala Pringsewu bisa dipertimbangkan Nah, karena artikel ini bukan tentang kuliner, maka saya tidak menuliskannya disini tentang sensasi dan rasa masakan Pringsewu. Karena saya mampir juga untuk minum teh, nyicipi mendoan dan
nunut mandi he he he. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya