Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rahasia Kewalian Habib Riziq dan Mbah Maemun Zubair

3 Mei 2019   15:44 Diperbarui: 3 Mei 2019   16:09 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, kisah KH Hamid Pasuruan itu sangat terkenal kewaliaanya. Suatu ketika beliau mengadu kepada gurunya KH Nawawi Pasuruan perihal dirinya. Konon, KH Hamid bersedih, kemudian mengadukan kesedihan-ya kepada gurunya. KH Hamid merasakan dirinya banyak dihormati banyak orang, padahal dirinya tidak meminta seperti itu. Dirinya malu dihadapan Allah SWT. Sang guru menjawab "itu merupakan urusan hatimu denganAllah SWT". Seorang wali-pun juga berkeluh kesah kepada gurunya.

Kyai Abdul Aziz Munif pernah berkisah, suatu ketika KH Hamid Pasuruan mengantarkan mantenan (pernikahan) di daerah pesisir (Lekok-Pasuruan) dengan mengendarai dokar (gerobak yang di tarik kuda). Beberapa penumpang adalah durriyah Rasulullah SAW, konon salah satu penumpangnya adalah Habib Abdul Qodir ayahanda dari Habib Taufik.

Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba, ada seorang nelayan mencegat nya. Sudah pasti, semua ngedumel, karena mengganggu perjalanan tersebut. Rupanya, Nelayan itu ingin minta tumpangan. Semakin ngudumel saja, para penumpang yang terdiri dari dari para Habaib. Apalagi, nelayan itu pakai nya lusuh dan bau amis, dengan membawa ikan.

 Melihat seorang nelayan di tengah Jalan yang membutuhkan tumpangan. Tiba-tiba, KH Hamid Pasuruan turun dan membantu nelayan tersebut. Dan meminta kepada KH Munif ayahanda dari KH Abdul Aziz Munif membantunya "Nif, tolong dibantu ya". Pantas saja, KH Munif juga ngedumel dalam hatinya "baju bersih menjadi kotor gara gara membantu nelayan". Kyai Munif membantu, namun tidak ihlas. Maklumlah, Kyai Munif itu, di ajak oleh KH Hamid untuk membaca Alquran.

Setelah melakukan perjalanan cukup lama. Di tengah perjalanan, tiba-tiba nelayan itu minta turun. Saat nelayan itu turun dan meninggalkan dokar tersebut, tiba-tiba KH Hamid berkata kepada KH Munif "lihatlah nelayan tadi? Rupanya, nelayan itu sudah tidak diketahui jejak-nya. Barulah KH Hamid mengatakan "Tadi itu, Nabi Khidir as yang sedang menyamar menjadi seorang nelayan".Bau amis berubah menjadi wangi, karena sesungguhnya Nabi Khidir sedang menguji kepekaan social para pengendar dokar.

Jokowi dan Habib Riziq Sihab

Jokowi itu sosok yang fenomenal, mulai dari tampang nya, penampilannya, busana hingga latar belakangnya. Orang desa yang mampu menembus dunia, dari kampung, kampus, hingga menembus Baitullah, hingga Raudhah Al-Syarifah sebuah tempat yang ibaratkan "taman surga". Orang Desa, diberikan kehormatan masuk tempat paling istimewa di pusaran dunia.

kumparan.com
kumparan.com

Hanya ada dua pendapat seputar masuk Baitullah. Jika seorang pemimpin yang dhalim masuk Baitullah, bisa dipastikan pulang langsung runtuh dan tergelincir akibat kedhalimanya. Sebaliknya, jika seorang pemimpin jujur, santun dan ramah, tidak memakan duit rakyatnya dengan cara batil dan dhalim, bisa dipastikan derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Bagi Allah SWT, semua serba mungkin, karena manusia tidak memiliki kuasa apa-pun. 

 Jokowi berhasil memasuki Baitullah, dengan mengajak orang-orang dekatnya. Itu merupakan kejadian luar biasa. Orang-orang yang membully mati-matian, sejenak bungkan seribu bahasa. Kemudian ada yang hasud di antara mereka kepadanya. Namun, Jokowi tidak pernah memperdulikan, semua dibalas dengan kerja keras dan senyuman. Diam itu jauh lebih baik, dan mulia.

Jokowi itu mengagumi tiga Abdur, KH Abdurahman Wahid, Abdurahman Khudari, dan Abdurahim. Semua adalah tokoh-tokoh NU, yang terkenal dengan kedalam ilmu dan keluhuran budi pekerti nya. Bahkan, Gus Dur terkenal dengan kewaliannya, karena sifat yang melekat pada Gus Dur, persis dengan ayat di atas "Ketahuilah olehmu bahwa para kekasih Allah itu tidak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula ( mereka ) berdukacita (QS. Yunus (10:62). Bahkan, kehadiran Jokowi memimpin negeri ini sudah diramalkan oleh KH Abdurahman Wahid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun