Sultan Al-Fatih mampu meyakinkan kepada pasukannya mampu menaklukkan Konstatinopel kemana-pun pergi, Syekh Samsuddin selalu mendampinginya Muhammad Al-Fatih.
Syekh Samsuddin telah memprediksi, bahwa Muhammad Al-Fatih-lah, orang yang bisa mengalahkan Bizantium. Syekh Samsuddin mampu menganalisis hadis Rasulullah SAW.Â
Tanda-tanda yang melekat pada diri Muhammad Al-Fatih sudah terang untuk mewujudkan prediksi Rasulullah SAW yang berbunyi " Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Sebaik-baik amir (khalifah) adalah amir (khalifah) yang memimpin penaklukkannya dan sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukkannya." (HR Bukhari).
Seorang guru, akan selalu memberikan motivasi yang terbaik untuk santri nya. Biasanya, seorang guru akan terus mengatakan "Sesungguhnya Allh SWT tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Ar-Ra'du(13:11). Dengan harapan, semangat santri tak pernah berhenti di dalam meraih cita-citanya yang sangat tinggi.
Sehari-harinya, mereka menghabiskan waktunya mengabdi kepada Allah SWT. Kaum sufi, tidak pernah mengotori lisan dan hati dengan dzikir kepada Allah SWT.Â
Juga, tidak mengotori lisan dan perbuatan dengan perkara yang dilarang Allah SWT. Mereka mampu membaca aura kekuatan, serta memprediksi masa depan. Kemenangan Muhammad Al-Fatih, tidak lepas dari peran sang Guru yang melihat potensi Muhammad Al-Fatih, dialah orang yang dijanjikan bisa menaklukkan Konstantinopel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H