Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Pendidikan Lukman Hakim

1 April 2018   11:11 Diperbarui: 1 April 2018   11:22 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lukman Hakim sosok pribadi yang sangat sempurna, samapai-sampai Allah SWT mengabadikanya di dalam Al-Quran. Sebagai orang tua, beliau sangat bijaksana, sangat pantas menjadi seorang ayah jaman now, sehingga anak tidak merasa ketakutan ketika bersanding dan berbincang dengan dirinya.

Santun dan ramah dan penuh kelembutan di dalam mendidik putranya, dengan kata lain "sangat demokratis, tidak otoriter". Pantas menjadi teladan bagi orang tua dan guru-guru jaman now, yang mulai kehilangan figure pendidik sejati. Siapa-pun orangnya, apapu agama dan keyakinannya, akan terperanga tatkala mendengarkan kisah Lukman Hakim sedang berdiskusi dengan putranya. Diskusi itu mencerminkan keluhuran budi pekerti, dan kedalaman spiritual pribadi Lukman Hakim.

Tahun 2017-2018, saya diberikan kesempatan oleh Allah SWT berkeliling Cairo, Aleksandria, Yerusalem bersama kepala sekolah Smekdors Surobyo, yaitu Juliantono Hadi dalam rangka napak tilas para nabi dan kekasih Allah SWT. Dengan harapan, meneladani pribadi yang sejuk, santun sebagai utusan Allah SWT dan kekasih-Nya. Tentu saja, juga ngalab berkah.

Salah satu destinasi wisata ruhani yang dikunjungi adalah "petilasan Lukman Hakim". Namun, perlu di fahami bersama, bahwa ada pendapat yang kuat bahwa makam Lukman Hakim dan Nabi Daniel, tidak ada satupun yang mengetahuinya, kecuali Allah SWT. Ada-pun Masjid yang menjadi tempat pemakaman, dibangun pada abad 19 H. Sedangkan Nabi Daniel dan Lukman Hakim itu ada sebelum kelahiran Rosulullah SAW.

Iskandariyah, salah satu wilayah yang paling banyak di huni oleh pemeluk agama Yahudi pada masa Rowami. Bisa jadi, masjid-masjid yang ada sekarang itu adalah tempat tinggal mereka yang di namakan dengan nama-nama Nabi mereka.  Jadi wajar sekali, karena sebagian dari masjid-masjid yang ada, ternyata menggunakan nama-nama nabi dari Bani Isarel.    

Wal hasil, Lukman Hakim itu  manusia pilihan Allah SWT, begitu juga dengan Nabi Daniel. Kita harus yakin, bahwa mereka itu adalah sosok pribadi yang sholih yang diceritakan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran dan juga oleh Rosulullah SAW. Dimana-pun, makam mereka, yang jelas ruh seorang mukmin sejati akan terus ber-interkasi dengan arwah orang sholih lainnya.

Di samping Masjid Nabi Daniel, terdapat lembaga pendidikan Al-Azhar, sedangkan sekitar Masjid terdapat pasar tradisional yang menjual beragam kebutuhan pokok, seperti; sayur-sayuran, busana, buku. Bahkan, saya sempat memebeli ES tebu yang menjadi kesukaanku ketika masih kecil. Pendeknya, setiap masjid yang dikunjungi, selalu ada makam seorang ulama atau seorang Nabi.

Lukman Hakim

Ketika membincangkan Lukman Hakim, sebagian ulama tafsir berbeda pendapat seputar asal muasalnya.  Sang Guide, ketika mengajak ziarah ke Makam Lukman Hakim, dia  berkisah jika Lukman Hakim itu berasal dari daratan Afrika, sehingga bentuk muka dan kulitnya hitam. Namun, iman dan ketaqwaanya begitu luar biasa, sehingga mampu menjadi seorang Ayah, sekaligus pendidik yang baik bagi putranya.

Para ulama salaf juga berbeda pendapat tentang sosoknya, ada yang berpendapat Lukman Hakim itu seorang Nabi, ada juga yang mengatakan bahwa Lukman Hakim itu sosok hamba biasa, tetapi tingkat kesalehannya sangtlah tinggi. Pendapat boleh beda, tetapi Allah SWT menjelaskan keluhuran budi pekerti Lukman Hakim ketika berwasiat kepada putranya. Lukman Hakim menjadi mitra yang menyenangkan bagi putranya di dalam mengantarkan keusuksesan putranya.

Dari segi namanya "Al-Hakim" yang artinya bijaksana. Maka "Lukman al-Hakim" di jaman now itu, bisa di artikan lebih luas yaitu  "sosok lelaki yang sangat bijaksana" di dalam mendidik dan mengantarkan putra-putrinya menjadi generasi terbaik. Sebab, kisah dalam Al-Quran itu bukan sekedar bacaan belaka, tetapi keteladanan bagi setiap orang yang ber-iman kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun