Esoknya paginya, tepat pukul 3.30 kami semua berangkat menunaikan sholat subuh di Masjid Al-Aqsa. Udaranya sangat sejuk hingga menusuk tulang. Bagi orang Indonesia, suhu 14 derajat seperti sedang direndam es, tetapi bagi masyarakat setempat itu biasa-biasa saja.
Ketika berjalan menuju masjid menyusuri lorong-lorong kecil dan besar, sepi. Temboknya yang besar, dan kuno, seperti pada masa Salahuddin Al-Ayyubi dan Romawi. Beberapa pemuda muncul dari gang-gang sambil membawa secangkir kopi dan rokok. Rupanya, pemuda dan masyarakat Palestina suka banget ngopi dan ngrokok.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!