Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jericho dan Yerusalem, Ketika Tiga Agama Hidup Berdampingan

20 Maret 2018   16:22 Diperbarui: 21 Maret 2018   19:45 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Yerusalem, menjadi ganjalan utama proses perdamaian Israel-Palestina.(Thinkstock)

Selanjutnya, menuju makam (petilasan) Rabiah Al-Adawiyah seorang ratu sufi yang menghibahkan hidupnya hanya cinta kepada Allah SWT. Makam itu terletak di bawah. Kami semua berada di depan. Tiba-tiba, ada seorang pria mendekat dan membukakan pitunya. Kami-pun semua masuk dan tawassul kepada Rabiah Al-Adawiyah.

Usai ziarah dan foto-foto, pria tersebut berkata "Makam Rabiah Al-Adawiyah ada tiga tempat, pertama ini, kedua di Bahsrah, dan ketiga di Cairo". Ada-pun yang tahu, di mana makam jasadnya, Allah-lah yang maha tahu. Walaupun tanpa datang-pun, doa dan tawassul itu akan sampai kepada Rabiah Al-Adawiyah.

Sholat isya dan magrib di Masjid Al-Aqsa

Usai kunjungan resmi ke petilasan Rabiah Al-Adawiyah, semua meluncur menuju masjid Al-Aqsa untuk menunaikan sholat berjamaah jamak qoshor (magrib dan isak). Ketika memasuki pintu utama (Maqbarah Al-Rohmah/pemakaman dekat Masjid Al-Aqsa).

Di depan pintu, tentara Israel berjaga-jaga dengan membawa senjata lengkap. Mereka hanya berjaga-jaga, sesekali bertanya "berapa jumlah kalian". Kami pun ikut menyelusuri jalan menuju Masjid Al-Aqsa. Ustad Zaki mengajak bertakbir karena ini merupakan nikmat Allah SWT yang agung, sehingga bisa sampai ke Masjid Al-Aqsa.

Sesampai di pelataran masjid, rupanya sholat isak sudah dilaksanakan. Maklumlah, sebagian dari jamaah banyak yang mengambil wudhu, sehingga sholatnya ketinggalan. Saya dan Kyai Azis ke khammam (toilet) untuk berwudhu. Sepi toiletnya, tidak seperti di Makkah dan Madinah. Karena memang, usai sholat Isak, pintu-pintu utama masuk Masjid AL-Aqsa ditutup. Barulah pukul 3.30 pagi di buka lagi.

Setelah berwudhu, kami semua sholat berjamaah di masjid berkubah emas. Kyai Aziz yang menjadi imamnya. Dengan begitu, Kyai Azis pernah menjadi imam tiga masjid suci, Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa karena telat jamaah. Akan tetapi, kita sholat di masjid kubah emas, bukan Masjid Aqsa tempat Rosulullah SAW dan para utusan-Nya sholat berjamaah.

Tidak lama kemudian, kami semua berjalan kali menuju hotel Golden Walls yang letaknya sangat dekat. Namun kamu semua tidak langsung, karena kebiasaan selfie dan foto tidak bisa terelakkan lagi. Sebelum keluar pintu gerbang, terdapat sebuah gua yang konon menjadi tempat kelahiran Maryam Ibn Ali Imran ayah dari Maryam.

Setelah melewati pintu gerbang, persis sebelah kanan pintu gerbang, terdapat maqbarah Al-Rahmah, saya mendekat. Ternyata, tertulis di situ nama-nama sahabat Rosulullah SAW, Ubadah Ibn Shomt dan Saddad Ibn Aus juga dimakamkan di situ. Kami pun menyapa dengan mengucapkan "Assalamu Alaikum Ya Ahlal Kubur" sambil membaca surat Al-Fatihah dan kalimah-kalimah Toyyibah lainnya.

Golden Walls Hotel

Hotel ini bagus dan reccomended bagi wisatawan, di samping dekat dengan masjid, hotel ini bagus dan menu makanannya juga sesuai dengan lidah Nusantara. Sekali lagi, Zaitun dan buah Tin sudah pasti ada di situ. Paling atas, ada caf, cocok bagi perokok sambil menikmati sejuknya dan indahnya Kota Yerusalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun