Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membumikan Sholawat Nabi di Bumi Nusantara

27 Desember 2014   23:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat istimewa bagi setiap umat manusia yang selalu menghiasi bibirnya dengan bersholawat kepada Rosulullah SAW. Nabi SAW pernah mengatakan:” barang siapa yang membaca shalawat kepada-ku sekali,  maka Allah SWT akan membalas shalawat sepuluh kali. Dan barang siapa  yang membaca shalawat kepada-ku seratus kali, maka Allah SWT mencatat orang tersebut di antara orang “bebas dari sifat nunafiq dan bebas dari siksa neraka”. Dan Allah akan menempatkannya mereka kelak di hari Qiamat bersama-sama dengan para syuhadak (orang meninggal dalam kondisi sahid) (HR. Thabrani).

Menyebut nama Rosulullah, atau menulisnya memiliki makna yang mendalam, sekaligus bentuk cinta kepadanya. Semakin banyak menyebut namanya, akan semakin mengetarkan hati. Sampai suatu ketika arwah Rosulullah SAW bisa hadir ditengah-tengah umatnya yang larut bersholawat karena merasa rindu kehadiran Rosulullah SAW.

Semua orang mukmin, dimana saja berada, pasti pingin bertemu dengan Nabi SAW, walaupun hanya dalam sebuah mimpi.  Mimpi berjumpa, atau hanya sekedar menatap wajah Rosulullah SAW dalam sebuah mimpi itu bagian dari kunci menuju surga Allah SWT. Konon wajah Nabi SAW, sangat sejuk dan menyejukkan setiap orang yang memandang.

Menatap wajah Rosulullah SAW, membuat hati semakin terpsona, dan enggan berpaling darinya. Tidaklah berlebihan jika Abu Hurairah pernah mengatakan:”wahai Rosulullah…sesungguhnya, ketika aku menatap wajah-mu jiwaku terasa tentram dan mataku sejuk”. Begitulah sahabat Rosulullah SAW yang setiap hari berjumpa, apalagi masyarakat Indonesia yang bersholawat ria, mereka mecintai dan merindukan junjungannya Nabi Muhammad SAW yang kelak berjani akan memberikan syafaat.

Beruntung sekali bagi orang-orang yang pernah bermimpi berjumpa dengan Nabi SAW, tutur katanya semakin bagus, dan sarat dengan makna. Mereka adalah para sahabat Rosulullah SAW yang memperoleh jaminan surga, karena cinta dan membela Rosulullah dengan harta, jiwa dan raga, bahkan nyawa dipertaruhkan demi cintanya kepada Rosulullah SAW.

Budi pekerti Nabi SAW, begitu menyenangkan terhadap setiap orang. Sahabat Nabi yang biasa berjumpa dengan Rosulullah SAW sangat senang, mereka-mereka selalu berebut bersalaman, serta betah berlama-lama duduk disampingnya.

Tidaklah berlebihan jika manusia modern yang hanya sekedar mendengar cerita, membaca kisah. Tetap merindukan Rosulullah SAW. Rasa cinta dan rindu kepada Rosulullah SAW tidak kalah dengan cintanya para sahabat. Nabi-pun memujinya, kemudian Rosulullah SAW berkata:”beruntung sekali orang yang beriman kepada, tetapi dia tidak pernah melihat kepadaku” (HR. Ibn Hibban, Ahmad, Abu Ya’la).

Orang-orang yang hidup diera modern, jarak mereka jauh dari kota suci Makkah dan Madinah. Tetapi, mereka kadang bermimpi berjumpa dengan Nabi SAW, mereka itu telah mendapat kemulyaan dari baginda Rosulullah SAW. Merekalah orang-orang yang memiliki kriteria seperti sifat Rosulullah SAW, seperti;jujur, sidiq, rajin ibadah, peka terhadap lingkungan, dermawan, dan menyenangkan serta menjaga lisan dari perkataan yang tidak menyenangkan.

Mereka itulah orang mukmin yang selalu bergetar jika nama Rosulullah SAW disebutnya. Mereka selalu membasahi bibirnya dengan sholawatan setiap pagi dan petang, baik dirumah, tempat kerja, naik angkot atau mobil sendiri, bahkan ketika di dapur-pun selalu bersolawat kepada Rosulullah SW.

Karena bersolawat kepada Rosulullah SAW itu ternyata indah dan nikmat sekali, semakin banyak semakin teras kelezatannya. Tidaklah aneh, jika ada seorang muslim yang hari-harinya menyibukkan diri bersholawat kepada Rosulullah SAW. Di Malang raya setiap hari, selalu bersholawat ria, tiada hari tanpa bersholawat kepada Rosulullah SAW.

Sebuah percakapan Indah antara Rosulullah SAW dengan sahabat Ubay bin Ka’ab ra, seputar membaca sholawat kepada Rosulullah SAW. Begitu agung sholawat atas Rosulullah SAW, sampai-sampai menjadi kunci diterimanya doa, sholat, serta semua amal ibadah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun