7. Terlalu Banyak Pilihan
Ketika orang lain tidak bisa memilih, ada orang yang depresi karena terlalu banyak pilihan. Siapa mereka?Â
Menurut psikolog dan penulis buku The Paradox of Choices, mereka adalah orang-orang perfeksionis yang memiliki harapan terlalu tinggi, kemudian menyalahkan diri sendiri ketika mengalami kegagalan.
Juga orang-orang yang memenuhi kebutuhan berdasarkan daftar keinginan, sehingga merasa terlalu banyak hal yang ia butuhkan dan kesulitan untuk memenuhinya. Keadaan seperti ini membuat seseorang mengalami stres berkelanjutan, yang akhirnya berdampak menjadi depresi.
8. Makanan dan Minuman
Salah satu penelitian di tahun 2020 yang diterbitkan oleh International Journal of Environmental Research and Public Health menyimpulkan bahwa, mengonsumsi daging olahan dan alkohol dapat meningkatkan risiko depresi.
Di sisi lain, asam lemak omega-3 dari makanan laut dan lemak tak jenuh tunggal dari kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun, sangat bermanfaat bagi kesehatan mental dan otak.
Baca juga: 5 Cara Mengurangi Stres Saat Pandemi
9. Pil KB
Gak usah panik dulu! Pil KB dapat memicu depresi bagi mereka yang pernah mengalami depresi sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Hilda Hutcherson, MD, seorang profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Universitas Columbia.