Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Orang (Sakit) Suka Pamer Harta?

19 Agustus 2021   21:04 Diperbarui: 24 Agustus 2021   00:46 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memarkan kekayaan. (sumber: pixabay.com/stevepb)

"Pergi sana, kamu miskin!" terdengar suara dari laptop yang biasa dipakai anak-anak.

"Woi, nonton apo tu!" teriakku dari kamar sebelah.

"Kakak, Mi!"

"Woo, Adek!"

Entah siapa yang memilih video, dan entah siapa pula yang kemudian menggantinya. Anak-anak tau aku sering menyimak tontonan mereka, dan aku paling anti dengan tontonan hedon.

Kulihat dari akun Youtube-ku yang dipakai anak-anak menonton, ada kanal drama yang adegannya diambil dari gim, kemudian diisi suara. 

Cara itu sih kreatif, tapi cerita yang dibuat kreatornya sangat tidak mendidik. Aku tau, paling-paling kreator cilik itu mendapatkan ide dari yang ia tonton sehari-hari.

Dari Pamer Saldo ATM Sampai Makan Toping Mewah

Aku kira tren pamer saldo oleh para artis akan tenggelam ketika pandemi datang. Di mana-mana orang terdampak secara ekonomi. Y

Sejak awal sudah susah, semakin menjadi-jadi kesulitan yang dihadapi. Kukira figur publik adalah orang-orang normal yang mampu berempati.

Baca juga: 10 Hal Penting untuk Mental Remaja

Ternyata tidak. Dari TV, adegan pamer saldo merambah ke Youtube dan berbagai medsos. 

Tak cukup hanya pamer saldo tabungan, ada pula yang bolak-balik membagikan video outfit mahal, kado atau kejutan untuk pasangan berupa kendaraan mewah, sampai makanan seharga 1 M! Padahal saat dikeluarkan, ya itu itu juga yang keluar. Makan satu miliar gak eek emas to!

Kenapa Orang Suka Pamer?

Menurut psikolog Vierra Adella, M.Psi, saat ini nilai-nilai yang dianut mayoritas orang adalah ketenaran. Orang yang tak punya kompetensi merasa butuh atribut untuk tidak tampak biasa-biasa saja di media sosial. 

Maka, memamerkan harta adalah salah satu atribut yang mereka gunakan. Barang-barang mewah, tempat liburan, sampai restoran yang dikunjungi dianggap sebagai pelengkap kepribadian.

Dikutip dari popbela, orang-orang yang kerap memamerkan harta sebenarnya punya masalah yang menjadi alasan mereka melakukan hal tersebut. Berikut di antaranya:

1. Punya pengalaman atau merasa direndahkan orang lain.

Sebenarnya banyak orang yang punya pengalaman buruk, misalnya direndahkan karena fisik maupun materi. Tapi membalas dengan pameran harta hanya mampu membuat kagum orang yang sama tak sehatnya.

2. Terlalu peduli pendapat orang.

Orang bermental kuat tak akan ambil peduli pada mereka yang menjatuhkan, juga pada mereka yang menyanjung-nyanjung tanpa alasan rasional. Direndahkan tak hilang motivasi, disanjung tak serta merta jadi bahagia.

Tapi bagi orang yang hobi pameran harta, respons orang lain terhadap perbuatannya adalah hal penting. Pujian adalah kebutuhan, maka ia merasa perlu untuk terus memenuhi kebutuhannya.

3. Merasa tidak diperhatikan.

Orang yang betulan kaya biasanya tak merasa perlu menceritakan berapa isi tabungannya, berapa jumlah mobil, atau apa saja menu makanannya sehari-hari. Karena kebanyakan orang sudah tau, dan orang-orang memang menganggapnya ada.

Orang tanpa prestasi tak punya kemampuan menarik perhatian orang, sehingga pamer harta adalah jalan keluar baginya.

Baca juga: 10 Cara Agar Bahagia Menurut Para Ahli

Pameran Positif

Sebenarnya ada kok pamer yang positif dan tidak menyakiti hati orang lain. Misalnya apa yang dilakukan oleh para coach bisnis, blogger, affiliate marketing, dll, yang membagikan gambar pendapatan mereka untuk memotivasi orang lain. Lebih kepada pembuktian hasil usaha, alih-alih pamer untuk cari perhatian.

Di luar itu, orang-orang yang pamer harta benda sebenarnya ketinggalan zaman. Dulu sekali, sudah ada tukang pamer yang hartanya jauh melampaui selebritas masa kini. 

Kunci gudang hartanya saja diangkut unta yang banyak. Seharusnya "wajar" kalau dia sombong, kayanya keterlaluan.

Tapi itu pun tak membuat ia dicintai orang. Bahkan hartanya kemudian ditelan bumi, karena yang Maha Kaya jengkel padanya. Para pembaca tau siapa dia!

Referensi: kompas & popbela

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun