Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dear Remaja, Inilah 10 Hal yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Keburu Tua

18 Agustus 2021   08:19 Diperbarui: 18 Agustus 2021   08:23 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Aedrian on Unsplash   

Anak-anak yang sedang menuju usia remaja mungkin begitu antusias dengan kehidupan baru mereka. Ada apa ya di sana? Kira-kira begitu. Padahal orang tua mereka cemas bukan main. Itu aku.

Kata orang, masa remaja adalah transisi antara anak-anak dan dewasa, di mana kamu dan orang-orang di sekitarmu lebih banyak tidak sepaham, rawan konflik, menyenangkan sekaligus menegangkan.

Sebagian orang tua atau orang dewasa di sekitarmu memberi peluang untuk kamu berbuat salah (dan memakluminya), sebagian lain lebih suka menahanmu dari kesalahan agar tidak menyesal di kemudian hari.

Kalau kamu terlalu sulit menerima nasihat dari orang tua dan benci mendengar kritik dari orang dewasa, coba simak 10 hal berikut ini. Kita gak saling kenal kan? Seharusnya ini akan lebih mudah untuk kamu terima.

1. Orang dewasa juga gagal.

Adalah lebih baik kamu mengalami kegagalan di masa remaja daripada ketika dewasa. Bukan berarti kamu boleh sembarangan, tapi jadikan pelajaran. Orang dewasa juga gagal, entah dalam hubungan, pendidikan, atau hal lainnya. Dengan belajar dari pengalaman, kamu sedang meminimalisir terjadinya kegagalan di masa depan, ketika kamu dewasa.

2. Cintai dirimu!

Remaja lebih percaya teman daripada keluarga, kabarnya begitu. Tapi semakin bertambah usia, kamu akan menyadari bahwa keluarga sebenarnya adalah yang utama. Kalaupun kamu tidak menemukan kebenaran itu saat ini, paling tidak utamakan kepentingan dirimu sendiri daripada orang lain, termasuk teman-teman yang kamu percayai.

Baca juga: Kewajiban Orang Tua terhadap Anak yang Harus Diketahui Sebelum Menikah

Usiamu sudah mencukupi untuk berpikir mana yang baik mana yang buruk. Utamakan kesehatanmu, pendidikanmu, penuhi kebutuhanmu. Jangan berkorban terlalu banyak, saring baik-baik ucapan teman-teman, karena mereka tidak punya kepentingan terhadap dirimu sebesar kebutuhanmu terhadap dirimu sendiri.

3. Anak-anak populer tidak sekeren yang kelihatannya.

Jangan iri melihat mereka yang terlihat wah karena penampilan dan isu-isu yang beredar. Mereka tidak sebahagia kelihatannya. Fokuslah pada kebahagiaanmu, yang enak dilihat belum tentu tepat untuk ditiru. 

Kelak saat dewasa, belum tentu yang populer itu yang sukses. Mereka yang pandai menjaga diri dan mengelola emosilah pemenangnya.

4. Kuliah itu penting, tapi bukan segalanya.

Kalau kamu pikir jadi mahasiswa itu keren , semakin banyak ijazah semakin bagus, kamu keliru. Pendidikan itu penting, tapi zaman berubah. Gelar bukan segalanya. Sekarang orang lebih fokus pada skill daripada sederet sertifikat.

Kamu harus berpendidikan, tapi sesuaikan dengan kebutuhan dan minatmu. Jangan sia-siakan uang orang tua atau tabunganmu hanya untuk mengejar gelar. Kamu boleh bekerja dulu baru kuliah, boleh kuliah di jurusan yang tidak populer, yang penting kamu unggul pada akhirnya!

5. Selalu ada teman baru.

Putus dari pacar? Sahabat yang menghilang? Boleh sedih, itu normal. Tapi jangan berlarut-larut. Masih ada miliaran penduduk dunia yang bisa menggantikan posisi mereka. Akan ada masanya kamu yang memilih, bukan dipilih. Masa remaja adalah masanya bersenang-senang (dalam hal positif), bukan masa sedih-sedihan.

6. Bagus punya prinsip, tapi ...

Rata-rata remaja memang keras kepala. Kamu mengira itu prinsip, tapi orang dewasa tahu bahwa itu hanya perkara usia. Rilekslah sedikit. Manusia adalah makhluk dinamis, mereka mudah berubah. Sangat baik jika kamu berusaha menjadi idealis, tapi bedakan juga antara idealisme dengan fanatik buta, ya.

7. Jangan sia-siakan waktu!

Ada banyak peluang yang hanya bisa kamu dapatkan di usia remaja, jangan biarkan kesempatan itu berlalu tanpa hal positif yang bisa kamu bawa di masa depan. Pelajari banyak hal, jelajahi banyak tempat (tak harus jauh), sebelum masalah yang lebih serius membebani hidupmu!

8. Sehat lebih penting daripada penampilan.

Saat tua nanti, kamu akan kesulitan makan ini dan itu. Uangnya ada, makanannya tersedia, tapi tubuhmu tidak memungkinkan untuk mencernanya. Jadi mumpung masih sehat, nikmati saja apa yang bisa kamu dapatkan.

Baca juga: Tidak Semua permintaan Anak Harus Dipenuhi

Yang perlu kamu khawatirkan dari sembarang makan adalah sakit, jadi pilih makanan yang sehat. Jangan pilih-pilih karena takut gemuk, tapi selektif biar nggak sakit. Aku nggak bilang gemuk itu sehat, ya!

9. Bedakan cinta dan nafsu.

Usia remaja hanya bagian kecil dari perjalanan hidup. Alangkah merugi kalau kamu hanyut dalam cinta-cintaan anak muda, sedangkan urusan manusia itu buanyak. Kamu akan berhadapan dengan masalah ekonomi, berkejaran dengan teknologi, hidup bertetangga, berurusan dengan atasan, punya anak ..., cinta hanya secuplik urusan yang tak boleh menghancurkan bagian hidupmu yang lain.

Cinta sejati itu tidak merusak. Kamu terlalu hijau untuk mengetahui itu, bersabarlah. Sekali tergelincir, kamu bisa kehilangan peluang kebahagiaan lain yang lebih panjang umur.  

10. Orang tua juga pernah remaja.

Kebanyakan remaja berpikir orang tua mereka terlalu kolot untuk tahu masalah mereka, memahami perasaan mereka, sehingga orang tua dan orang dewasa terdekat lebih seperti ancaman ketimbang tempat berlindung.

Kamu mungkin tidak sepenuhnya keliru, tapi pahamilah bahwa orang tua melakukan itu karena mereka pernah remaja. Mereka tak ingin kesalahan yang pernah mereka lakukan di masa lalu terulang pada dirimu. Jadi semua itu berdasarkan pengalaman, maka belajarlah untuk percaya. Masa sih mereka yang melahirkan dan membesarkanmu, tega-teganya merusak anak sendiri? Gak masuk akal, kan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun