Anak-anak yang sedang menuju usia remaja mungkin begitu antusias dengan kehidupan baru mereka. Ada apa ya di sana? Kira-kira begitu. Padahal orang tua mereka cemas bukan main. Itu aku.
Kata orang, masa remaja adalah transisi antara anak-anak dan dewasa, di mana kamu dan orang-orang di sekitarmu lebih banyak tidak sepaham, rawan konflik, menyenangkan sekaligus menegangkan.
Sebagian orang tua atau orang dewasa di sekitarmu memberi peluang untuk kamu berbuat salah (dan memakluminya), sebagian lain lebih suka menahanmu dari kesalahan agar tidak menyesal di kemudian hari.
Kalau kamu terlalu sulit menerima nasihat dari orang tua dan benci mendengar kritik dari orang dewasa, coba simak 10 hal berikut ini. Kita gak saling kenal kan? Seharusnya ini akan lebih mudah untuk kamu terima.
1. Orang dewasa juga gagal.
Adalah lebih baik kamu mengalami kegagalan di masa remaja daripada ketika dewasa. Bukan berarti kamu boleh sembarangan, tapi jadikan pelajaran. Orang dewasa juga gagal, entah dalam hubungan, pendidikan, atau hal lainnya. Dengan belajar dari pengalaman, kamu sedang meminimalisir terjadinya kegagalan di masa depan, ketika kamu dewasa.
2. Cintai dirimu!
Remaja lebih percaya teman daripada keluarga, kabarnya begitu. Tapi semakin bertambah usia, kamu akan menyadari bahwa keluarga sebenarnya adalah yang utama. Kalaupun kamu tidak menemukan kebenaran itu saat ini, paling tidak utamakan kepentingan dirimu sendiri daripada orang lain, termasuk teman-teman yang kamu percayai.
Baca juga:Â Kewajiban Orang Tua terhadap Anak yang Harus Diketahui Sebelum Menikah
Usiamu sudah mencukupi untuk berpikir mana yang baik mana yang buruk. Utamakan kesehatanmu, pendidikanmu, penuhi kebutuhanmu. Jangan berkorban terlalu banyak, saring baik-baik ucapan teman-teman, karena mereka tidak punya kepentingan terhadap dirimu sebesar kebutuhanmu terhadap dirimu sendiri.