Ketika aku mengenakan kaus kaki selepas salat, seorang teman yang berada di tempat yang sama tertawa. "Itu kan celana pasangan baju minggu lalu!" katanya.
Luar biasa! Dia hafal baju yang kukenakan sepekan lalu, sampai tau bahwa sekarang aku mengenakan celananya. Semoga ingatan yang sama juga dipakai untuk menghafal hal lain yang lebih bermanfaat.
Tapi karena kuatnya hafalan temanku itu, aku khawatir pakaian yang direncanakan kuberi pada A, diketahui teman-teman yang lain. Kasihan A jika saat ia kenakan, ada mulut yang mengomentari. Walau itu masih sebatas prasangkaku, dasar overthinking!
"Adanya ini, Kak," selorohku mengimbangi tawanya.
"Sumbanglah, Kak, koleksi Kakak kan banyak!" tau-tau ada B yang nimbrung. "Dak tu jilbab Kakak be, kasih ke A tu na. Tiap hari pake jilbab dak matching dengan baju, nabrak terus!" katanya dengan tawa innocent.
Ya ampun itu mulut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H