Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspada 6 Model Diskon Jebakan Betmen

13 Januari 2021   07:10 Diperbarui: 14 Januari 2021   18:22 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membeli barang diskon. (Photo by CardMapr on Unsplash)

Berbelanja di supermarket atau olshop saat weekend maupun awal bulan, matamu akan dihibur taburan angka potongan harga. Percayalah, tanpa memahami informasi dengan baik, dompetmu tak akan terhibur sama sekali.

Angka termurah dicetak tebal, tapi di sisi bawah terdapat keterangan yang harus kamu perhatikan secara saksama. Tanggal berlaku, syarat dan ketentuan, dan blabla lainnya. Awas, jangan tertipu!

Kudapat dari pengalaman pribadi, terutama saat belanja di swalayan, inilah trik yang kerap digunakan penjual untuk mengelabui persepsimu tentang potongan harga saat berbelanja.

Hanya untuk Pemegang Kartu

Mungkin saat ini tak banyak supermarket yang menerapkan diskon khusus untuk anggota. Gantinya, potongan harga berlaku untuk pembayaran menggunakan kartu dan atau e-wallet tertentu.

Tapi ya gitu, angka yang ditampilkan menonjol adalah harga kortingan. Harga asli dengan pembayaran normal tertera lebih kecil. Baca baik-baik, cek dengan cermat logo atau tulisan di sekitar harga tsb!

Sekian Plus Sekian

Melihat potongan harga 50% + 20% pada suatu produk, jangan pernah mengira produk tersebut didiskon sebesar 70%. Karena itu bukan kuis. 

Jika produk tersebut dibanderol 100.000, maka diskon pertama menghasilkan angka 50.000, kemudian angka ini dipotong kembali sebesar 20%, hingga tersisa harga 40.000. Bukan 30.000 (jika diskon 70%). Lumayan kan kena jebakan betmen 10 ribu!

Baca juga: Musik 90-an, Impor tapi Norak

Up to

Jika dalam satu keranjang barang tertulis "Diskon sampai 90%". Sebaik apa pun prasangkamu, barang yang benar-benar dipotong sebesar 90% dari harga awal tidak akan lebih dari seperlima keseluruhan barang dalam keranjang tersebut.

Disc up to atau diskon sampai berarti potongan tertinggi sebesar angka yang disebutkan. Maka, barang-barang dalam keranjang tadi ada yang diskonnya hanya 5%, 10%, 20%, maksimal 90%. Yang jelas tidak mungkin up to 100%. Ya lah, kalau begitu mending langsung ditulis Free!

Cashback

Pernah lihat iklan sepeda motor di pinggir-pinggir jalan raya? Motor keren keluaran terbaru dibubuhi tulisan 1 Juta Rupiah! Lalu kata cashback dengan ukuran lebih kecil menyusul di belakangnya.

Walaupun tak paham English, Keterlaluan jika kamu percaya begitu saja, sebuah sepeda motor dibanderol seharga sepeda bocah. Walaupun cashback artinya kembalian, bukan berarti duitmu dikembalikan setelah membayar.

Maksudnya, harga dipotong sesuai nominal cashback dari harga normal. Sedangkan di olshop atau e-wallet, angka cashback akan masuk ke saldo setelah transaksi kamu lunasi. Artinya kamu harus belanja lagi untuk bisa menikmati diskonan itu.

Bukan Harga, tapi Jumlah Angsuran

Dulu iklan model gini sering muncul di web atau sebagai popup di aplikasi HP, belakangan nyaris gak ada lagi. Ada gambar gawai merek terkenal dengan angka yang disilang, lalu ada angka lain dengan ukuran lebih besar tapi nilainya jauh lebih kecil.

Bahkan angka ini kurang dari seperempat harga yang disilang. Lain waktu, tidak ada harga yang disilang, tapi langsung dipasang harga murah, yang dalam kondisi second pun gawai tersebut tidak akan dilego dengan harga sedrastis itu.

Ternyata, harga yang dimaksud adalah angsuran yang dibayar tiap bulan jika kamu membeli secara kredit. Pikir-pikir lagi deh! Jangan gampang tergiur. Sebab jika jumlah angsuran tadi dikali banyak bulan, hasilnya pasti sungguh mencengangkan. Lebih baik menabung.

Baca juga: Trik Psikologis Supermarket yang Bikin Kamu Jadi Boros

Flash Sale

Apa cuma aku yang belum pernah berhasil beli barang dengan harga flash sale gila-gilaan? 12 rupiah, 100 perak, dan angka menakjubkan lainnya.

Padahal sudah dicoba pantengin jamnya, pakai alarm. Begitu detiknya tiba, barangnya habis! Kali pertama coba karena iseng, kedua karena penasaran, ketiga untuk pembuktian bahwa itu hanya tipu-tipu belaka. Dan sepertinya terbukti, bahkan lebih dari lima kali.

Itulah macam-macam strategi diskon yang memengaruhi persepsi, kalau gak bisa disebut mengelabui. Info ini hanya sependek pengetahuanku sih. Kamu punya pengalaman lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun