"Buat surat, antar ke gedung itu! Acara literasi harusnya bisa gratis. Nanti aku telepon pimpinannya! Kita undang si anu ya, nanti siapkan dokumentasi, blabla ...."
Aku garuk-garuk jilbab. Dahlah, abaikan saja setiap chatnya. Aku telanjur terbiasa bedah karya sambil selonjor di taman. Di komunitas yang dulu kudirikan, kami nyaman kok rapat di masjid, di bawah pohon, di saung mana saja yang nganggur. Tak perlu surat, tak usah lobi. Yang penting niat!
Begitulah, Mbak X ternyata lebih dulu berinteraksi dengan teman itu. Baginya cukup kenal saja, jangan berurusan. Karena dia tidak bisa meletakkan teman pada tempatnya. Semua orang adalah pesuruh.
Judith Orloff, seorang psikiater yang membagikan tulisannya di situs psychologytoday bercerita. Kebanyakan pasien yang ia hadapi adalah orang-orang yang tertekan dalam sebuah hubungan, entah itu pekerjaan, pertemanan, maupun rumah tangga.
Orloff menyebut orang-orang yang menjadi beban psikologis pasangan atau temannya itu dengan sebutan vampir. Tepatnya Emotional Vampires.
Disebut demikian, karena kehadiran orang-orang ini telah menguras energi fisik orang yang dekat dengannya. Menyerap optimisme untuk dirinya sendiri, dan meninggalkan energi negatif untuk orang lain.
Baca juga: 9 Manusia Beracun
Teman tapi Vampir
Ada 5 tipe vampir yang tidak pantas kita jadikan sahabat. Cukup teman asal kenal aja deh, daripada memutuskan silaturahmi.
1. Narsis
Mereka adalah orang-orang yang selalu menceritakan tentang dirinya sendiri. Giliran kamu ngomong, mereka kehilangan minat untuk mendengar.
2. Pengeluh
Semua orang punya masalah, tapi teman tipe ini seolah tak bisa berdiri di kaki sendiri. Harus ada kaki orang lain tempat ia berpijak. Sekali kamu memberi bantuan, selamanya ia menempel pada kakimu.
3. Tuan/Nyonya Remote
Jagoan menitah yang selalu punya mimpi muluk, tapi memaksa orang lain memenuhi ambisinya. Mereka suka tampil, tapi tidak mau capek.