Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimin di Antara Dadang dan Orang-orang (Diangkat dari Kisah Nyata)

16 Oktober 2020   21:23 Diperbarui: 16 Oktober 2020   21:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi anak-anak tidak demikian. Aku dibenci, terutama oleh anak perempuanku, yang pasti berempati pada luka ibunya.

Aku sedih, maka kuupayakan mendapatkan hati anak-anakku kembali dengan cara berubah menjadi lebih religius. Aku beribadah lebih tekun, berharap semua kembali normal.

Bertahun-tahun berlalu, bahkan aku sudah punya beberapa cucu. Tiba-tiba aku merasa seperti didatangi sesosok makhluk. Seorang gadis cantik, yang tiap malam selalu mengusik tidurku.

Aku tak mau lagi berurusan dengan dukun, maka aku datang pada seorang ustaz. Menurut kabar yang kudapat, ustaz ini telah berpengalaman mengusir makhluk halus yang suka menempel pada manusia.

Baca juga: Hantu Lari

Mimin

Aku menyukai Dadang sejak pertama melihatnya di rumah dukun itu. Lewat Wati, akhirnya aku mendapatkan Dadang.

Secara kasat mata, ia tidur dan hidup bersama Wati. Padahal sesungguhnya ia sedang melayaniku. Sampai kemudian, Wati mulai mengenal agama dan kerap melakukan kegiatan yang membuatku lelah untuk terus bersamanya.

Bertahun-tahun selanjutnya aku bersama Dadang dan keluarganya. Makin tua sebenarnya Dadang semakin tak menarik, tapi bagaimana aku bisa pergi, "rumahku" masih ia bawa ke mana pun.

Sama seperti Wati, belakangan Dadang makin menyusahkanku dengan macam-macam ritual religiusnya. Panas tau!

Aku berusaha memberitaunya bahwa aku ingin pergi, buang jimat itu, bodoh! Berikan pada orang lain. Tapi Dadang tak paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun