Kakakku yang referensinya tentang macam-macam hantu lebih banyak dariku, sejak awal mulai menyadari apa yang dilihatnya. Sehingga muncul kengerian yang membuat jin kian merasa jago.
Mungkin waktu dia nangis, hantunya ngakak-ngakak. Tapi kakak dan abangku tak melihat. Sedangkan ketika aku yang lewat, aku tidak tau apa yang kulihat sehingga hantunya salah paham. Dia kira aku berani, jadi dia yang takut.
Aku tak punya refleks teriak seperti cewek-cewek pada umumnya. Tapi kalau aku tau itu hantu, mungkin aku gak nangis. Tapi ya lari juga!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!