Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Hantu Ketakutan Melihatku

4 Oktober 2020   08:42 Diperbarui: 4 Oktober 2020   14:22 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kami dulu punya warung yang menjual kebutuhan sehari-hari, termasuk sayuran, kakakku adalah yang bertugas berbelanja dini hari.

Sebelum subuh biasanya ia pergi bersama kakak laki-laki kami yang kedua. Tak lama setelah azan Subuh, keduanya sudah di rumah. Biasanya begitu.

Suatu kali, di ujung malam menjelang subuh, kakakku ini berjalan sendiri menuju ke luar lorong. Hendak menunggu angkot, karena kakak laki-laki kami sulit dibangunkan. Barangkali ia habis begadang.

Dari kejauhan, ia melihat seekor anjing duduk di tengah jalan, antara kantor lurah dan SD. Makin dekat, anjing itu nampak semakin besar. Tapi tidak sesuai ukurannya dengan anjing normal.

Meski tak didekati, anjing itu makin besar lagi. Bahkan sangat besar! Kakakku berteriak, sosok menyerupai anjing itu seolah hendak memeluknya, tapi keburu hilang karena tersorot lampu sepeda motor.

Horee! Kakak laki-laki kami adalah pahlawan pada malam itu. Tiba-tiba ia terbangun, bukan karena teriakan, tapi insting seorang abang. Gak juga sih, kan tiap hari mengantar, jadi kebiasaan.

Saat menyusul adiknya, terlihatlah olehnya si adik sedang menangis di tengah jalan. Mungkin teriakan kakakku sangat keras, sehingga tetangga banyak yang mendengar.

Pagi hingga sorenya, warung kami ramai. Kata orang itu efek dari pedagang yang melihat hantu. Yang benar, ada kisah yang ingin didengar orang satu kampung, makanya datang sambil belanja!

Baca juga: Aroma Tertentu Tanda Keberadaan Jin di Dekat Kita 

Hantu Keki

Yang berikutnya kualami sendiri, di tempat yang sama. Sebelumnya perlu digarisbawahi, tak ada niat merasa lebih baik. Aku hanya membandingkan antara yang suka baca/nonton cerita hantu dan yang tidak.    

Tak tau jam berapa malam itu, aku terbangun dan langsung keluar rumah. Sepertinya aku punya janji untuk menelepon seseorang. Waktu itu kami belum punya telepon rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun