Pertama karena melihat nasib dua kompasianer, yang istilah kasarnya, didepak dari Kompasiana. Jiwa gibahku bertanya-tanya, ada apa gerangan? Kenapa mereka seperti impostor di Among Us.
Eh, salah istilah. Kalau mereka impostor, berarti admin tukang fitnah. Ngawur kamu!
Kedua, karena ingat dosa-dosaku sendiri selama di Kompasiana. Ketika kubaca lagi artikel-artikel jadul, kok nggemesin ya. Akhirnya sebagian kuhapus, karena sesak melihatnya.
Pernah pula kuposting artikel, yang oleh admin dihapus, lalu aku disemprit. Lupa apa masalahnya.
Juga ada pengalaman posting lain. Artikelnya tetap tayang, tapi diberi peringatan soal sumber gambar. Waktu itu kutampilkan sederet foto editan Mr.Bean dari laman pinterest.
Karena pinterest bukan situs penyedia gambar, jadi hal itu termasuk sebuah pelanggaran.
Nah kemarin, artikel yang menurutku faedahnya pol abis, ternyata dicabut label pilihannya oleh admin. Kutunggu-tunggu pesan dari admin, apakah artikel yang sama pernah dipublish di tempat lain, atau ada "dosa" tertentu di baliknya.
Pesan itu tak juga datang.
Sebenarnya sejak proses memoles, firasatku sudah tak enak. Tapi tak tau di mana salahnya. Artikel itu memang sudah lama di folderku, bisa jadi pernah kuposting di suatu tempat.
Tapi sebelum posting, bahkan sebelum merapikan, sudah kucek dengan tools gratisan. Hasilnya, tiap kalimat dinyatakan unik. Artinya tidak ada artikel yang sama di jagat internet.
Baca juga: 6 Kebiasaan Buruk yang Enak Dilakukan