Yang membedakan kita dari orang dengan sindrom hipertimesia adalah kemampuan otak mereka yang menemukan ingatan jangka panjang lebih baik daripada orang biasa. Barangkali jika diibaratkan dengan mesin pencari, mereka Google, sedangkan kita RPUL.
Perbedaan otak orang hipertimesia dengan orang biasa tentunya sulit kita ketahui, kecuali lewat penelitian. Tapi dalam keseharian, orang dengan sindrom ini terlihat lebih pemikir.
Mereka punya konsentrasi tinggi dan tidak mudah terpengaruh oleh sekitar. Lucunya, hal yang bisa mengacau konsentrasinya adalah ingatannya sendiri tentang masa lampau.
Hal lain yang menunjukkan seseorang memiliki sindrom hipertimesia adalah koleksi barang di rumahnya. Mereka cenderung menyimpan benda-benda lama yang memiliki kenangan yang berkesan di masa kecil atau masa muda mereka.
Btw, cerita di awal hanya penyambung saja. Sebagai jembatan pembuka menuju informasi yang sebenarnya, sama sekali bukan sebuah contoh kasus beraroma klaim. Lagian, siapa juga yang percaya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H