Ketika anak-anakku menolak bermain dengannya dan kutanya alasan mereka. Kakak adik itu menjawab, "Dia gak asik!"
4. Cengeng dan tantrum.
Pernah melihat anak yang berguling di swalayan ketika ibunya tak mau membelikan yang ia mau? Atau waktu kecil dulu, siapa teman SD yang sering BAB atau ngompol di kelas, lalu malah menangis?
Mereka adalah anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh kurang tepat. Cenderung terlalu dimanjakan sehingga tidak mandiri dan seenak perut.
5. Anak menghindari aktivitas yang melibatkan persaingan.
Biasanya Bulan Agustus ini adalah bulan di mana anak-anak kampung atau kompleks saling bersaing dengan cara yang seru dan menyenangkan.
Sayangnya, pandemi menghalangi kita untuk tahu, anak mana yang dibesarkan dalam kemanjaan. Sebab anak dalam kelompok ini cenderung menghindar dari persaingan. Mereka tidak siap kalah. Mudah frustasi jika tidak menjadi yang terbaik.
Masih ada beberapa poin lagi yang merupakan ciri bahwa kita keliru dalam mengasuh anak. Sila lanjut baca sendiri di artikel sumber yang kuketik di akhir. Aku mau mandi! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H