Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuhabiskan Sekian Purnama, Menanti Cairnya Dana Investasi

29 Juli 2020   13:10 Diperbarui: 29 Juli 2020   13:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan, dengan tiga KTP, aku bisa jadi jutawan! Tapi entah siapa yang membisiki, aku disarankan menunggu kloter pertama cair dulu.

Lihat dulu, beneran gak mereka dapat hasil dari investasi itu? Kalau ketipu, kan malu. Dulu tak terpikir soal data, karena berita-berita pencurian data tak pernah muncul.

Yang ramai di TV adalah preman yang minta duit penumpang bus dengan modus ngamen, narkoba, judi sabung ayam, dll di berbagai channel TV dengan nama program yang mirip-mirip.

Berita tentang investasi bodong juga tak pernah terdengar, atau kami yang melewatkannya. Pernah kucari di internet, tapi tak banyak berita yang kudapat.

Akhirnya kupilih menunggu saja daripada ikut mendaftar. Semua orang di rumah itu berjanji akan memberiku sedikit bagian mereka jika benar dana itu cair.

Jadi kalau ada 5 orang yang menyumbang untukku, totalnya lumayan juga untuk modal kelayapan dari kopaja satu ke kopaja lain, sebagaimana yang sering kulakukan dulu.

Apalagi saudara-saudara di Tanah Abang, yang juga didaftar dan bayarkan oleh Pak Haji, ikut berjanji. Wah, tanpa namaku terdaftar sebagai investor, aku punya mimpi yang sama dengan mereka.

Aku ikut berdoa, ikut senang, ikut ngimpi. Lama-lama ... ikut sedih.

Sebab sejak aku menginjakkan kaki di Cileungsi, sampai hari ini, entah sudah berapa purnama, dana itu tak pernah cair.

Pak Haji bukan lagi tokoh masyarakat tersohor dengan rumah paling mentereng di sana. Sudah banyak orang kaya baru yang jauh lebih kaya, tapi semuanya bukan berkat investasi itu.

Anehnya, nama Yayasan A masih bisa ditelusuri, bahkan ada grup FB-nya yang terbuka dan aktif. Kulihat masih banyak orang-orang yang berharap atas nama keikhlasan dan ketabahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun