Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Biangnya Kita Latah Mengutang

14 Mei 2020   04:30 Diperbarui: 14 Mei 2020   04:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum tagihan bulanan, makan sehari-hari, dsb. Ia yang mungkin tak tahan lagi lalu membagikan keluhannya di ruang publik, mengaku uang yang ada sudah tak cukup lagi untuk membeli susu anak.

Maka aku langsung terkenang ucapan seniorku di atas tadi. Pegawai bank bergaji 20 juta saja keok. Jadi memang benar, enak jadi PNS.

Jika new normal setelah pandemi tak berpihak padanya, bisa jadi gaji yang 20 juta hilang semua alias di-PHK. Sedangkan PNS, kan jauh dari kemungkinan itu.

Sedang aku masih berpikir antara nyamannya jadi PNS dan ketidakamanan hidup non-PNS, tiba-tiba terkenang pula aku pada tantangan yang diberikan temanku beberapa tahun lalu. Aku menyanggupinya, tapi belum mengerjakan. Padahal sekian tahun sudah berlalu.

Tantangannya mudah, dan agak konyol. Cari PNS yang di rumahnya masih ada SK! Maksudnya PNS yang SK-nya ada di tangan, bukan di bank.

Aku sempat menanyai beberapa orang. Memang, seingatku sampai beberapa nama mereka semua menjawab SK ada di bank. Untuk membangun rumah, beli mobil, bayar kuliah anak, dll. Tapi kami sama-sama lupa mengenai kelanjutan tantangan itu.

Maka kujahitlah keluhan tersirat anggota termapan di grup WA, utang konsumtif 10 juta, dan rasa aman seseorang setelah menjadi PNS.

Sepertinya, rasa aman itulah biang yang membuat kita latah berutang. Aku bukan ahli keuangan, bukan pula seorang PNS. Juga belum kaya. Tapi aku orang yang insyaallah merdeka dari utang.

Bukan mau sombong, tapi aku sudah membuktikan, tak harus jadi PNS untuk merasakan hidup yang aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun