Janda muda itu dengan santai menjawab, "Kalau sekarang urusan dia dengan Allah lah. Nanti kalau sudah nikah baru aku kasih tahu, mudah-mudahan berubah."
Seorang janda, punya hak menentukan sendiri pilihannya. Lebih besar kuasanya atas diri sendiri dibanding anak gadis. Jelas karena ia telah berpengalaman dalam rumah tangga. Maka ia mantap dinikahi bujang pujaan hatinya.
Masih banyak lagi kisah semisal di berbagai belahan dunia. Pembaca mungkin sudah membaca atau melihat langsung beberapa contohnya.
Untuk dua contoh yang kutuliskan di atas, persis seperti yang disampaikan trainer di awal alinea. "Menikah dengan laki-laki yang 'belum jadi', Anda akan hidup dengan laki-laki itu dalam keadaan awal ketika ia berjanji."
Tepat benar. Hingga artikel ini ditulis, ia yang mapan sekarang tak lagi berduit. Tapi kebiasaan merokoknya masih belum hilang.
Sedangkan bujang yang karena sebatang kara jadi tak kenal salat. Sampai hari ini pun tak pernah wudu. Malu ke masjid, malas salat di rumah, dan macam-macam alasan. Alhasil yang dinikahi balik ke ucapan awal. Itu urusan dia dengan Allah. Kalian tak usah ikut campur!
Oke deh, siapa juga yang mau ikut campur. Cukup kujadikan bahan tulisan, untuk kita ambil pelajaran. Kalau bisa belajar dari pengalaman orang lain, ngapain harus nunggu terjadi pada diri sendiri?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H