Kupikir hanya beberapa rekanku yang mengeluh dikucilkan keluarga besar gara-gara bablas membagi tautan di grup. Kukira hanya aku yang malas ngomong politik di depan saudara karena mereka baperan. Anggapanku saja mereka adalah korban pilpres yang patut dikasihani.
Nyatanya, Makmuri yang mungkin mewakili cebong-kampret di luar sana, lebih patut dikasihani. Merekalah pahlawan konyol yang pengorbanannya berakhir tragis. Kalau Jokowi dan Prabowo beserta seisi parpol mereka bisa berangkulan kembali, Makmuri jelas sudah tak bisa menjamah istrinya lagi.
Semoga ada pihak (terutama dari TKN atau BPN) yang bisa membantu memulangkan Pak Makmuri ke Pemalang, sebagai bentuk pertanggungjawaban, atau katakanlah empati (kalau berat, ya sudah, minimal simpati) kepada ybs.
Bahkan kalau perlu (dan bisa), menyatukan kembali keluarganya yang bubar hanya gara-gara beda pilihan.
Satu lagi, tolong sampaikan ke presiden terpilih. Kalau bagi-bagi sepeda lagi, tolong kasih satu buat Pak Makmuri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H