Mohon tunggu...
suray an
suray an Mohon Tunggu... Guru - A Daddy of Two

Currently residing in Jogja. Loves traveling, watching movies, listening to music. Carpe Diem: a motivation to enjoy even trivialities in life.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Tersesat" di Alam Lain?

6 Januari 2021   12:29 Diperbarui: 6 Januari 2021   12:42 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya bisa dengan tenang menuangkan spine-chilling experience yang saya alami pagi hari ini.

Kini saya sudah di rumah...in one piece, literally..karena memang saking takutnya.

Story has it....

Saya termasuk sunrise hunter yang dalam seminggu bisa sekali atau dua kali sengaja keluar rumah setelah subuh...naik motor..entah sekedar ke sawah dekat rumah atau agak jauh ke tempat-tempat di Jogja dan sekitarnya. Tiap kali, paling lambat jam 8 pagi sudah sampai rumah lagi. Itu pun biasanya sudah sempat nyangking jajan pasar untuk sarapan di rumah.

Namun, hari ini.....tak seperti biasanya...saya baru bisa pulang pukul 12...setelah hiks.... "dibukakan" jalan balik ke Jogja sekitar jam 10-an.

Hari ini entah mengapa....tangan saya membuka Google map di hape...dan terlihatlah sebuah lokasi di Bantul yang indah untuk melihat sunrise. Saya kalau sudah ada niat, ya sudah ke sana. Ingin ke pantai, berangkat. Ingin ke gunung, berangkat.

Sama dengan pagi hari ini, saya pun dengan semangat menuju ke lokasi A di daerah Bantul. Kuikuti Google Map hingga naiiiiiik turuuuuun naiiik turruuun ke daerah pegunungan di Mangunan, Dlinggo...dan....di situlah akhirnya....Google map did not work. Padahal sinyal ada.

Baiklah...saya pun akhirnya mencoba mengikuti papan arah....yang entah mengapa....saya tiba-tiba masuk ke hutan...dengan jalan naik turun...yang akhirnya....saya tiba di Gunung Kidul. This is where it all starting to get weird.

Saya tahu...memang Jogja itu kecil...dari mana pun bisa sampai ke mana-mana. Namun, saya tak tahu mengapa saya tiba-tiba seperti "diminta" menuju ke lokasi X, padahal saya ingin ke lokasi A. Saya pun seperti ditunjukkan papan itu ke mana pun saya melihat. Saat itu masih pukul 7 dan jalanan masih lengang. Tak pernah saya merasa ringan mengendarai motor seperti pagi tadi. Lancar saja menuju ke lokasi X itu.

Hingga akhirnya..tibalah saya di jalanan......tanpa sadar bahwa saya adalah satu-satu orang yang menuju ke lokasi itu. (Saya baru ingat bahwa ternyata...sepanjang jalan....saya tak berpapasan dengan motor lain...karena jalannya memang kecil....dan berlobang-lobang.....). Anehnya..mengapa saya merasakan sekarang...pas menulis ini.

Terlebih....biasanya saya ini penakut...dan tak mau ke suatu tempat kalau sepi. Namun, saya masuuuuk saja melewati...jalanan itu....hutan....

Hingga saya akhirnya melewati gubuk penjaga....yang sepi juga...tak ada penjaga. Saya masuk terus...dan melanjutkan hingga saya tiba di lokasi itu.

Tak perlu saya sebutkan lokasinya di mana....namun....saya "menikmati" berada di sana...karena saya sendirian. Kesempatan itu saya gunakan untuk mengabadikan semua sudut tempat itu.

Intinya...sungguh indah tempat itu.

Ternyata sudah jam 8 lewat....dan saya pun merasa harus segera balik.

Pas saat balik menuju tempat parkir motorlah...kubaru sadar....bahwa....saya hanya the only living soul di sana. Senyap. Namun, saya masih tak merasa takut saking senangnya berada di sana sendirian....all for myself. 

Hingga akhirnya....saya keluar dari tempat itu...dan....berkendara sekitar 15 menit...cukup jauh. Saya berpikir...sudah menjauh dan mencari jalan besar... hingga saya masuk ke jalanan tanah yang mulai dari situlah...saya mulai merasa tidak enak karena perasaan...ketika memasuki tempat itu...(oooh merinding lagi) saya tidak pernah lewat jalanan tanah...(ohh merinding lagi).....tapi saya hanya tetap terus saja..hingga saya terbelalak dan setengah takut..karena tiba-tiba saya tiba di pintu masuk tempat saya pertama kali masuk ke lokasi itu.

Mulailah saya hentikan motor saya. Saya pikir kembali apa yang salah.

Nothing wrong. Saya hanya keluar dari jalan dan mengikuti jalanan.

(oooh merinding lagi).

Saya pun mulai memutar lagi....dan jalan lagi....kali ini dengan hati-hati dan pelan-pelan sambil melihat kanan-kiri.....yang terus terang hanya pohon-pohon....kali ini kuperhatikan jalannya beraspal....hingga akhirnya....entah mengapa...saya masuk lagi jalanan tanah.....dan.....(oh merinding)...saya tiba lagi di pintu gubuk itu lagi...

Lemas.  I knew something was going on.

Hingga tiba-tiba....ada seorang mbah, seorang kakek....yang memanggil saya....ohhhhhh.......but he was the only person I met...jadi...saya tak takut..karena I desperately needed to make sense of what was happening.

"Panjenengan menika bade tindak pundi?" 

"Panjenengan menika bingung........

Beliau berbicara dalam bahasa Jawa.....dan saya pun lemas.....and I think he knew what was going on. He must've been seeing me going back and forth...muter muter di situ.

Why didn't I see him before....?

Saya lemas...dan hanya bisa memandangi wajahnya....dan mendengarkan kata-katanya yang diulang-ulang.

Saya pun menjawab....."Mbah, Jogja niku arahe pundi......."

Saya hampir menangis....dan untunglah....kaca buram helm ini menyembunyikan mata saya.

Saya tak mau mengakui bahwa saya ketakutan....saya pun berkata,"Menawi... kulo dereng sarapan, Mbah."

Mbahnya pun berkata...."Lurus mawon......" 

Saya masih ingat bahwa saya diminta untuk lurus dan tidak tergiur untuk belok sampai menemukan jalan besar.

Tanpa sempat mengucapkan terima kasih (oh, maafkan saya, Mbah)...

....dengan badan yang sudah lemas dan ketakutan....saya pun ingin segera pergi dari tempat itu. Saya masih takut kalau-kalau saya kembali lagi ke tempat itu. Namun, kali ini...saya seperti tersadar bahwa....(ooh merinding lagi saat saya menulis ini) saya tak boleh lihat kiri-kanan.

Namun...saya selama keluar dari tempat itu...justru melihat ke belakang lewat spion...ya...saya mengintip spion.......

Saya belum sadar...bahwa saya saat itu perlu berdoa membaca surah-surah..nope....tak kulakukan.

Aku hanya takut....

hanya rasa gemetaran sekujur tubuh dan bulu kuduk berdiri.....yang laaamaaaaa adalah yang kurasakan.....hingga dingin rasanya...

Tiba-tiba setelah beberapa saat...saya melihat sebuah mobil parkir di sebelah kiri.

Hmmm...seingat saya..saya tak pernah lihat mobil itu. Jadi mengapa tadi sama sekali tak melihat.

Kini..kuberpapasan dengan motor dari depan.....jadi..mengapa tadi sama sekali tak terlihat.

Ohh merinding lagi..kalau ingat...

Singkat cerita...kutemui jalan beraspal halus..dan dari situlah diriku ngebut ingin segera menjauuuuh dari tempat itu.....kini kubisa melihat ada motor lain...ada rumah lain....dan saya seperti tersadar..bahwa...tadi saya tak melihat apa pun....

Sepanjang jalan...menuju Jogja....semua surah-surah kubaca....kubaca kencang-kencang..tanpa peduli terdengar...karena angin pasti meredam suara saya....

Kubaca itu..karena saya khawatir...kalau saya masih diikuti...

Ya....ada semacam pemikiran seperti itu....

Saya tak mau meneruskan.....kisah ini.

Intinya....saya pun akhirnya....berhenti...di suatu tempat....dan harus membuat status....just in case.....saya terlalu kelelahan untuk sampai rumah.

Alhamdulillah...saya sudah tenang.....dan hanya bisa mengingat....bahwa...mungkin saya tadi tidak mengucapkan assalammu'alaikum saat ke tempat itu....

Mungkin saya ...ini itu....

Ah..so many thoughts came to my mind.

Namun.....saya bersyukur..bisa balik ke rumah.

The moral of the story? I don't know.....is there any?

Hmm...saya harus berdoa setiap kali ke suatu tempat.

Saya merasakan bahwa waktu itu relatif. Saya tak merasa 2 jam...karena tiba tiba dari jam 8..sudah jam 10...saat saya tersadar.....

Saya hanya masih terasa lemas dan merinding mengingatnya.

Bismillah..semoga hal seperti ini tak terulang lagi.

Jogja, 5 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun