Mohon tunggu...
suray an
suray an Mohon Tunggu... Guru - A Daddy of Two

Currently residing in Jogja. Loves traveling, watching movies, listening to music. Carpe Diem: a motivation to enjoy even trivialities in life.

Selanjutnya

Tutup

Film

Catatan Setelah Binge-Watching "Love, Victor"

18 Juni 2020   22:46 Diperbarui: 19 Juni 2020   17:06 4051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah akan rumit jika setiap orang merasa bahwa masalahnya adalah masalah yang lebih rumit dibanding masalah orang lain. Victor, tentu saja, sebagai seseorang dengan masalah.

Victor punya masalah dengan keragu-raguannya apakah dia straight atau gay atau bi atau yang lain.

Victor punya masalah dengan ketidakyakinannya apakah orang tuanya akan menerima apa adanya.

Victor bisa punya masalah dengan lumayan religiousnya keluarganya-----walaupun itu masih nampak di permukaan.

Victor bisa punya masalah dengan kakek-neneknya yang asli Kolombia dan yang super konservatif dan yang selalu mempertanyakan perubahan sosial di sekitarnya.

Victor punya masalah dengan tim basket tempat dia jadi salah satu ujung tombak timnya.

Victor punya masalah dengan......zyxwvutsrqponml abcdefghijk.......dan hal-lain yang tak terhitung lagi.

Itu baru Victor, sang tokoh utama.

Dari semua tokoh yang ada, saya sungguh kagum dengan detil, subplot, dan screen time yang diberikan kepada keluarga Victor yang merupakan keturunan orang Latin sebagai background bagaimana Victor dilahirkan dan dibesarkan.

Kisah dimulai di hari pertama keluarga Victor tiba di Creekwood, Atlanta--meninggalkan Texas, rumah mereka yang lama.

Di awal semua terlihat indah dan sempurna.....hingga sebagai penonton...kita akan disadarkan bahwa tentu saja tak ada keluarga yang sempurna, termasuk keluarga Victor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun