Mohon tunggu...
Sugianti bisri
Sugianti bisri Mohon Tunggu... Teacher -

Teacher,blogger,fiksianer,kompasianer, simple woman, and happy mommy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjelang Sidang Pertanggungjawaban, Apa yang Harus Dipersiapkan?

6 Maret 2016   10:19 Diperbarui: 6 Maret 2016   12:26 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi: Corbis"][/caption]Sidang pertanggungjawaban adalah suatu hal yang bisa jadi sekedar formalitas untuk mendapatkan gelar akademis baik S1, S2, maupun S3. Bisa juga sesuatu  yang cukup serius jika apa yang kita tulis dan kita teliti memang berdasarkan pertanggungjawaban atas gelar akademis yang akan kita sandang. Tergantung mahasiswa yang memaknainya. Seberapa besar tanggung jawabnya yang bersangkutan terhadap  gelar akademis yang akan melekat pada namanya kelak. Apakah hanya untuk tujuan penunjang karier belaka, gensi, atau tanggung jawab moral yang menghendaki adanya perubahan sikap dan tanggung jawab untuk menjadi lebih baik dan lebih professional dari sebelumnya.

Penyusunan tesis merupakan babak akhir dari kegiatan studi program pasca sarjana ataupun magister. Ujian tesis  merupakan konfirmasi  dan pertanggungjawabab dari penelitian yang telah dibuat yang diwujudkan  dalam sidang tertutup. Moment  ini terkesan menyeramkan, melebihi materi perkuliahan apapun. Ibarat bisul, sedang matang-matangnya. Nyerinya ga ketulungan. Menunggu waktunya pecah adalah saat dimana kita harus menyiapkan segala sesuatunya. Bagaimana kita menyikapinya, agar kita mempunyai persiapan yang matang menghadapi kursi pesakitan. Berikut pengalaman yang saya tulis berdasarkan persiapan yang saya lakukan menjelang sidang:

1. Pastikan tesis yang kita tulis benar-benar kita kuasai (apakah itu hasil kerja kita sendiri atau menggunakan jasa orang lain) yang penting kita paham tulisan yang akan kita pertangungjawabkan di depan dua penguji, dua pembimbing, dan ketua sidang.

[caption caption="tim penguji Sumber : Dokumentasi pribadi"]

[/caption]2. Pastikan tesis kita sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan penulisan dengan buku pedoman penulisan yang dimiliki kampus kita, bukan kampus orang lain.

3. Siapkan literasi utama yang kita gunakan sebagai dasar teori dari variable yang kita teliti. Untuk berjaga-jaga jika ada yang iseng mempertanyakan apakah buku tersebut benar-benar kita baca atau tidak?

[caption caption="referensi Sumber: dokumen pribadi"]

[/caption]4. Siapkan tesis yang akan disidangkan sejumlah tim yang ada di dalam. Biasanya sudah diminta pihak fakultas satu minggu sebelum sidang. Untuk tesis yang kita pegang, jangan lupa beri pembatas untuk  menemukan bagian-bagian terpenting yang biasanya menjadi acuan pertanyaan. Seperti  alasan memilih judul, tujuan penelitian, populasi dan sampel, metode, hipotesis, pengujian hipotesis, analisis data, dll.

[caption caption="sumber : dokumen pribadi"]

[/caption]5. Ada baiknya mengetahui lebih dahulu, ada di nomer urut berapa dalam daftar nama peserta sidang dan perkiraan waktu kita akan maju. Untuk mengetahui situasi dan kondisi tim yang ada di dalam. Jika kita ada di nomer urut pertama apalagi jadwal sidangnya di pagi hari, bisa jadi kita yang menjadi pusat perhatian ekstra, karena kondisi mereka yang masih presh dan prima. Persiapkan diri semaksimal mungkin.

6. Buat slide untuk presentasi secukupnya saja.  Jangan sekali-kali memindahkan isi tesismu dalam slide yang akan ditayangkan karena bisa jadi kita akan di chat oleh tim penguji yang  membuat kita down sebelum bertarung. Cukup garis besarnya saja, namun bisa memberi gambaran yang jelas. Ada baiknya kita  jauh sebelumnya, mengetahui waktu yang diberikan oleh tim untuk melakukan presentasi agar isi slide yang akan kita tayangkan sesuai dengan durasi waktu yang telah disepakati.

7. Kuasai pertanyaan pertama yang diberikan oleh penguji. Bisa jadi pertanyaan tersebut diluar pengetahuan yang kita pahami. Namun usahakan setenang mungkin, jika perlu gunakan landasan teori yang kuat dalam menjawab pertanyaan. Ingat kata pepatah “ kesan pertama begitu menggoda”. Jika pada pertanyaan pertama sudah mampu meyakinkan tim penguji, kita sudah mempunyai nilai plus untuk referensi tim penguji memberikan nilai maksimal pada kita.

8. Hindari kata-kata “ maaf saya kurang paham, saya tidak menguasai  karena apa yang ditanyakan diluar ruang lingkup penelitian saya” atau tanggapan-tanggapan yang kurang pedagogis lainnya. Ingat, kita sidang untuk mencapai gelar magister. Sudah mempunyai pengalaman yang cukup di lapangan. Jangan permalukan diri sendiri dengan ungkapan-ungkapan seperti itu. Alangkah baiknya jika diganti dengan “menurut pandangan saya, berdasarkan pengalaman saya” dll jika memang apa yang ditanyakan tidak sesuai dengan ruang lingkup penelitian kita. Dosen “nyeleneh” kadang bertujuan menguji sejauh mana profesionalisme kita terhadap tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari.

9. Terakhir, jangan lupa untuk memberikan ucapan terima kasih yang tulus pada akhir sidang. Ungkapkan dengan bahasa, posisi kita sebagai orang yang membutuhkan bimbingan. Dan hampiri mereka satu persatu untuk bersalaman. Sikap santun kita terhadap mereka akan memberikan tambahan poin dalam penilaian.

Aspek penilaian sidang pertaggungjawaban setiap universitas memang  berbeda-beda. Namun menurut pendapat saya yang paling penting dari semua ini adalah perubahan cara pandang kita. Selama proses perkuliahan  kita sudah memahami visi dan misi universitas, mempelajari karakter dosen yang menjadi pembimbing  dan penguji kita, kecuali satu penguji dari fakultas lain. Semua itu sudah menjadi modal utama bagi kita untuk memahami apa yang menjadi keinginan mereka.

Sidang pertanggung jawaban sekarang bukan lagi suatu momen untuk menjatuhkan, pembantaian dosen pada mahasiswanya  atau persepsi negatif lainnya. Paradigma sudah merubahnya menjadi suatu proses untuk mengkonfirmasi, membimbing, dan mengarahkan agar apa yang sudah kita tulis bisa bermanfaat untuk pembaca. Jadi, jangan pernah takut untuk mengkonfirmasi sesuatu yang memang benar-benar kita lakukan bukan rekayasa atau hasil jiplakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun