Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pentingnya Waktu dan Keputusan Investasi

5 Oktober 2023   07:47 Diperbarui: 5 Oktober 2023   18:20 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melakukan riset dan perhitungan sebelum investasi. Sumber: Freepik via kompas.com

Pola relasi berikutnya adalah waktu juga bisa menjadi alasan dan tujuan seseorang berinvestasi. Sesuai konsep dasarnya, investasi bertujuan untuk mengumpulkan sekaligus menumbuhkan sebanyak-banyaknya aset kekayaan yang dimiliki dari waktu ke waktu.

Saat sudah mencapai titik tertentu dan jumlah asetnya itu sudah bisa membiayai kebutuhan hidupnya, maka ia sudah bisa pensiun dengan tenang. Dengan kata lain, investasi yang dilakukan hari ini sebenarnya bertujuan untuk "membeli" waktu di masa mendatang.

Bayangkan bila kita tidak punya aset yang bisa menghasilkan uang sama sekali, bukankah itu berarti saat sudah memasuki usia pensiun pun, mau tak mau terpaksa kita harus tetap bekerja agar mendapat uang?

Persis seperti nasihat yang berulangkali disampaikan oleh Warren Buffett, "If you don't find a a way to make money while you sleep, you will work until die"

Bukankah kita sering menemukan dan melihat kondisi seperti ini? Seseorang yang di usia muda dan produktifnya sudah punya pekerjaan, penghasilan tetap bahkan mungkin posisi jabatan yang lumayan, namun saat usianya sudah semakin tua bahkan setelah pensiun, terpaksa masih harus bekerja mencari uang.

Bukan berarti orang-orang yang sudah tua atau di usia pensiun sudah tidak boleh bekerja sama sekali. Hanya saja, akan lebih nikmat tentunya bila di usia tersebut saat kita misalnya masih memilih untuk tetap bekerja, namun fokus dan orientasinya sudah berubah dan tidak lagi sekadar mencari uang.

Kita memilih bekerja karena memang hobi, ingin punya aktivitas kesibukan, dan bukan karena terpaksa. Pekerjaan sudah menjadi pilihan, bukan keharusan apalagi keterpaksaan.

Orang-orang terkaya sejagat termasuk investor senior seperti Warren Buffett dan Lo Kheng Hong sampai hari ini juga memilih tetap "bekerja". Namun sekali lagi, itu semata-mata dilakukan karena pilihan dan kesenangan, bukan keharusan demi memenuhi kebutuhan. 

Selanjutnya, mungkin sudah kita sering mendengar istilah "pensiun dini". Ya, ini juga salah satu motivasi sekaligus tujuan terbesar orang-orang giat berinvestasi. Sekali lagi, mereka ingin "membeli" waktu berikut kesenangannya di masa mendatang.

Saat aset investasinya dirasa sudah mencukupi kemudian mereka memilih mundur alias pensiun dini dari pekerjaan rutinnya. Sisa waktunya itu kemudian digunakan untuk menikmati kebersamaan dengan orang-orang tercinta.

Ada juga yang lebih menyibukkan diri dengan aktivitas sosial kemasyarakatan atau keagamaan, atau aktivitas lain yang bisa dinikmati dan membuatnya bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun