Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bayi Butuh ASI, Istri Perlu Dukungan Suami

9 Agustus 2023   06:48 Diperbarui: 9 Agustus 2023   07:01 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock)

Manfaat ASI

Dari kelas edukasi tentang manfaat ASI yang pernah saya ikuti termasuk dari berbagai sumber informasi yang ada, sangat jelas sekali bahwa ASI merupakan kebutuhan paling mendasar yang semestinya harus didapatkan oleh semua bayi terutama pada fase 2.000 hari pertama sejak kelahirannya.

Zat-zat yang terkandung dalam ASI dan sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak tak bisa digantikan oleh apapun. Saya ingat, pernah ada pemateri menunjukkan tabel yang menggambarkan perbedaan kandungan gizi yang terkandung pada ASI dan susu formula.

Kandungan gizi yang terkandung dalam ASI sangat banyak, saya tidak ingat persis nama-namanya. Sementara pada susu formula yang paling dominan adalah gula dan lemak.

Ini bisa menjelaskan mengapa anak-anak yang mengonsumsi susu formula hampir selalu terlihat lebih padat postur tubuhnya dan menggemaskan seperti iklan-iklan di televisi dibandingkan anak yang hanya diberi ASI.

Mungkin saja karena ingin punya anak yang terlihat menggemaskan, membuat kebanyakan para ibu sekarang ini lebih senang memberikan susu formula pada anaknya dibanding memberi ASI. Lebih praktis dan hasilnya pun langsung kelihatan.

Namun dari pengalaman pribadi, kami bisa mengatakan bahwa manfaat ASI itu memang nyata adanya dan bukan sekadar teori belaka.

Saya bisa menyaksikan langsung beberapa kali saat anak kami masih berumur kisaran bulanan dan badannya sedang demam atau agak pilek, kami termasuk jarang memberinya obat.

Satu-satunya obat andalan yang diberikan istri saya adalah ASI. Ajaib. Setelah disusui, demam dan pileknya langsung berangsur hilang.

Tanpa bermaksud membangga-banggakan, anak pertama kami yang sekarang sudah berumur 4 tahun lebih, saat umurnya masih di fase menyusui, bisa dikatakan hampir tidak pernah kami bawa ke dokter atau rumah sakit. Kami membawanya kesana hanya ketika akan imunisasi.    

Saat sakit demam misalnya, hanya sesekali juga kami memberinya obat dan itupun dengan obat bermerk "sejuta umat" yang lazim dikonsumsi kebanyakan orang. Selebihnya, istri saya akan lebih sering menyusuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun