Karena bikinnya berdua, ngurus anaknya juga berdua (@id_ayahasi)
Suatu ketika istri mengajak saya untuk bersama-sama hadir dalam satu kelas edukasi yang membahas tentang pentingnya ASI (Air Susu Ibu) bagi tumbuh kembang anak.Â
Awalnya saya mengira itu kelas khusus untuk ibu-ibu dan nanti saya hanya akan ditugasi menggendong bayi kami yang saat itu memang usianya masih hitungan bulan. Ternyata saya keliru.
Acara tersebut memang diinisiasi oleh sebuah gerakan/asosiasi yang concern pada kampanye pentingnya ibu menyusui. Namun uniknya yang menjadi pembicara utama di acara itu justru laki-laki alias bapak-bapak.
Rahmat Hidayat, pembicara utama itu memperkenalkan dirinya dan sebuah "organisasi" bernama AyahASI Indonesia (akun instagram: @id_ayahasi). Saat itu, Rahmat mengatakan AyahASI Indonesia belum layak disebut sebuah organisasi karena tidak mempunyai struktur yang jelas.
Meskipun demikian, lahirnya "organisasi" ini ternyata diinisiasi dan didukung oleh beberapa tokoh publik misalnya Ernest Prakarsa, Sogi Indra Dhuaja, dan tokoh lainnya.
Tujuan gerakan ini selain mengkampanyekan tentang pentingnya ASI bagi anak, juga mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif para ayah untuk mendukung para ibu dalam mengurus anak. Â
Harus diakui dalam pergaulan lingkungan sosial masyarakat kita, masih banyak persepsi yang keliru khususnya terkait dengan relasi istri dengan suami dalam rumah tangga.
Sering ada anggapan bahwa tugas utama suami adalah mencari nafkah. Titik. Sementara urusan rumah tangga termasuk anak dominan menjadi tanggung jawab istri.
Kalau ada seorang ayah yang misalnya mau ikut mengerjakan pekerjaan rumah tangga misalnya menyapu rumah, menjemur pakaian, atau mungkin menggendong anak seringkali ia akan diejek temannya sudah seperti "keibu-ibuan" atau "di bawah kendali istri".