Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Wahai Investor Pemula, Anda Sudah Baca Buku Apa?

5 Agustus 2023   10:55 Diperbarui: 7 Agustus 2023   02:02 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi terbaik di dunia bukan saham, crypto, properti, atau emas melainkan investasi "leher ke atas" alias investasi ke diri sendiri. Mereka yang sudah mengenal dunia investasi pasti sering mendengar nasihat ini. 

Apa maksudnya? Bahwa untuk menjadi investor yang berhasil di instrumen investasi apapun, maka syarat paling prinsip dan utama adalah harus memiliki ilmu dan pengetahuan tentang bidang yang akan digelutinya.

Ibarat seseorang yang akan maju bertempur ke medan perang, maka mau tak mau harus punya persiapan yang matang. Itulah cara yang bisa memperbesar peluang untuk menang.

Jika tanpa persiapan dan hanya mengandalkan keberuntungan maka itu sama halnya kebiasaan pejudi. Sejak awal mereka mungkin sudah tahu tak bakalan bisa menang, namun masih tetap saja mau menghabiskan waktu dan uangnya sambil berhalusinasi ada keajaiban.

Pentingnya mengisi diri dengan ilmu dan pengetahuan juga menjadi nasihat paling utama yang sering disampaikan para investor sukses.

Dalam dunia saham, Warren Buffett mengatakan bisa menghabiskan waktu 8 jam setiap hari, duduk diam di ruang kerjanya hanya untuk membaca buku dan laporan keuangan banyak perusahaan. Itu yang rutin dilakukannya selama berpuluh-puluh tahun.

Sama halnya dengan Lo Kheng Hong yang sering mengatakan tugas investor saham ketika sudah memiliki saham perusahaan hebat adalah tidur. Pertanyaannya, sebelum menemukan saham perusahaan hebat, apa yang harus dilakukan?

Lo Kheng Hong yang sudah puluhan tahun tidak bekerja dan hanya menekuni investasi saham, punya kebiasaan hampir mirip dengan Buffett.

Setiap pagi di taman di belakang rumahnya, Lo Kheng Hong punya kebiasaan membaca banyak buku, koran, dan laporan keuangan perusahaan sambil ditemani secangkir teh atau kopi. Lo Kheng Hong menyebut aktivitas kesehariannya itu RTI (reading, thinking, investing).

Ketika hari ini mereka sudah mencapai kesuksesan dan punya uang yang sangat banyak, apakah kebiasaan-kebiasaan itu berubah? Ternyata tidak. Mereka masih terus melakukannya dan sangat menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun