Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Elon Musk Ubah Logo Twitter, "Pompom" Koin Kripto?

5 April 2023   07:00 Diperbarui: 6 April 2023   13:18 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Elon Musk (Mashable India via Kompas.com)

Pasca Musk mengumumkan perubahan tersebut lewat akun twitter pribadinya, para pelaku pasar kripto langsung memberikan respon.

Dogecoin langsung diburu para pelaku pasar yang ingin membelinya dan hukum pasar pun berlaku, ketika permintaan melonjak tinggi maka harganya pun langsung mengikuti, dikabarkan sampai diatas 25 % hanya dalam waktu yang sangat singkat.

Kejadian menarik ini ibarat pengulangan kejadian-kejadian yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

Sebagaimana dilansir situs Kompas.com (4/4), pada Desember 2021, Tesla mengumumkan akan menerima mata uang DOGE untuk pembelian beberapa merchandise.

Saat itu, Musk mengatakan di Twitter bahwa Tesla akan melihat kelanjutan metode pembelian itu. Dogecoin langsung melonjak lebih dari 20 persen setelah tweet Musk tersebut.

Pada Januari 2022, ketika Musk mengumumkan di Twitter bahwa pembayaran dengan Dogecoin bisa dilakukan secara langsung, aset kripto berlogo anjing tersebut melonjak sebanyak 15 persen.

Apa yang bisa dipelajari? Bahwa ternyata dimana-mana, perilaku para pelaku pasar aset hampir sama. Pasar saham atau pasar kripto, sama saja. Pelaku pasar seringkali kurang rasional.

Perubahan harga secara signifikan sering kali cuma dipicu sesuatu hal kecil yang kalau dipikir-pikir tak ada kaitannya dengan aset dimaksud.

Dalam dunia saham, beberapa waktu lalu sempat diperdebatkan perihal ulah para figur publik sering disebut sebagai "influencer" yang gemar mempromosikan saham-saham tertentu dan mengajak orang lain untuk ikut membeli.

Otoritas pasar modal sampai-sampai harus ikut turun tangan dan memberikan peringatan keras berkaitan hal tersebut. Ada kekuatiran para pelaku pasar saham menjadi tidak rasional dan sekadar ikut-ikutan saat berinvestasi.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, agak sulit juga untuk membatasi perilaku para influencer dan aksi "pompomnya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun