Sebaliknya Andi yang masih yakin dengan bisnis perusahaan yang dimilikinya, masih terus bersabar menunggu. Ternyata benar, harga saham ABCD terus naik dan menembus angka Rp 1500/lembar. Artinya harga saham Andi sudah naik sebesar satu kali lipat alias 100 %. Terlihat jelas perbedaannya, bukan?
Saya punya pengalaman yang persis serupa. Awal berinvestasi dulu, saya sempat membeli sebuah saham dengan keyakinan yang tinggi. Mengapa demikian? Karena saya tahu bahwa Lo Kheng Hong juga punya saham yang sama.
Berhubung saya sangat mengidolakan beliau dengan segala track record nya yang mengagumkan, maka saya pun sangat yakin bahwa mustahil ia salah memilih saham.
Tapi apa yang terjadi? Harga saham perusahaan tersebut seolah tak bergerak kemana-mana dalam waktu berbulan-bulan. Saya mulai galau, terlebih-lebih saat mendengar ada investor yang lain mengatakan bahwa perusahaan itu tidak baik-baik amat. Perusahaan itu seolah-olah punya nilai yang tinggi, padahal sebenarnya tidak. Istilahnya kerennya, value trap.
Saya yang sudah tak sabar akhirnya memutuskan untuk menjual dalam posisi menanggung kerugian (cut loss) sekitar 10 persen.
Apa yang terjadi kemudian? Hanya sekitar 1-2 bulan kemudian, harga saham perusahaan tersebut justru "terbang" seiring tersiar berita positif mengenai perusahaan tersebut yang muncul.
Andai saja saya bisa lebih sabar, saya bisa mendapat keuntungan minimal satu kali lipat dari saham itu. Bagaimana dengan Pak Lo Kheng Hong? Dari media saya mendapat kabar, ia baru melepas sahamnya itu saat harganya sudah mencatatkan keuntungan sekitar tiga kali lipat.
Sekali lagi, ini menjadi bukti tentang pentingnya mindset yang benar serta kesabaran dalam berinvestasi. Â Â Â Â
Tips praktis dan sederhanaÂ
Bila terpaksa masih harus menjawab pertanyaan "saham apa yang harus dibeli", maka saya akan memberikan 2 tips praktis dan sederhana khususnya bagi teman-teman yang benar-benar pemula. Â Â
Pertama, belilah saham perusahaan yang benar-benar dekat dengan kita. Artinya kita tahu wujud perusahaan tersebut dan bisa melihat langsung produk barang/jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.