Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemerintah "Cuan" Rp 40 T Hanya dari Dividen 3 Bank

15 Maret 2023   23:32 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:35 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUMN Sumber "Cuan"?

Sebagai BUMN maka pemegang saham terbesar (mayoritas) tiga bank diatas adalah Negara (Pemerintah) Republik Indonesia. Di Bank BRI, pemerintah memegang 53 % saham. Bank Mandiri sebesar 52 %, dan Bank BNI sebesar 60 %. Artinya, pemerintah akan selalu menjadi penerima "cuan" paling banyak dari pembagian dividen.

Tahun ini, pemerintah akan menerima dividen sebesar Rp 23,15 T dari Bank BRI, Rp 12,83 T dari Bank Mandiri, dan Rp 4,39 T dari Bank BNI. Total akan ada dana segar sebesar Rp 40,38 T yang masuk ke kas pemerintah.

Itu baru dari tiga BUMN. Pemerintah masih berpeluang menerima dividen dari beberapa perusahaan BUMN lain yang juga sudah tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia.

Sebut saja PT.Telkom (TLKM), PT.Jasa Marga (JSMR), PT.Aneka Tambang (ANTM), PT.Timah (TINS), PT.Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT.Bukit Asam (PTBA), PT.Kimia Farma (KAEF), dan lainnya.

Secara historis, perusahaan-perusahaan diatas juga terbilang konsisten menghasilkan laba dan tentunya membagikan dividen.     

Apakah itu berarti semua BUMN  adalah penghasil "cuan" bagi pemerintah? Mungkin kita sudah tahu jawabannya. Kita coba ambil contoh BUMN yang ada di bursa saham kita, totalnya 27 (termasuk 2 BUMD).

Kita akan menemukan fakta beberapa perusahaan yang bukannya menjadi sumber "cuan", malah menjadi beban bagi pemerintah. Perusahaan yang lebih sering rugi daripada untung, lalu akhirnya menambah hutang dari tahun-tahun sampai jumlahnya pun menggunung.

Perusahaan BUMN di sektor konstruksi misalnya. Meski menyandang nama besar dan bahkan mungkin saat ini pun sedang mengerjakan proyek-proyek besar, tak bisa menghilangkan statusnya sebagai perusahaan dengan hutang puluhan bahkan ratusan triliun rupiah. Laba yang dihasilkan dari aktivitas operasionalnya bahkan diragukan bisa membayar seluruh hutang-hutangnya.    

Satu lagi perusahaan BUMN fenomenal adalah PT.Garuda Indonesia (GIAA). Maskapai kebanggaan negeri yang terkenal dengan harga tiket penerbangan domestik paling mahal dibandingkan maskapai lainnya.

Selalu ada kebanggaan tersendiri bagi penumpang yang bisa terbang bersama maskapai ini. Harus diakui juga bahwa layanan yang diberikan ke konsumen memang cukup baik, terbukti dari banyaknya penghargaan yang sudah diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun