Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Dividen Trap" dalam Dunia Saham dan Cara Menghindarinya

5 Maret 2023   15:58 Diperbarui: 7 Maret 2023   13:09 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saham (Kompas.com/Ade Miranti Karunia Sari)

Historis perusahaan dalam membagikan dividen juga penting untuk dipelajari. Perusahaan yang secara konsisten membagi dividen dengan nilai nominal yang tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun (naik atau turun), maka biasanya penurunan harga sahamnya setelah periode cum date tidak akan terlalu dalam. Dalam hal ini, bisa dikatakan kita lebih "aman". 

Namun pada perusahaan yang tiba-tiba saja membuat kebijakan membagikan dividen dengan angka fantastis dan itu jelas-jelas di luar kebiasaannya, sebaiknya kita harus lebih berhati-hati. Akan lebih bijak untuk menahan diri sambil mempelajari lebih dalam. Jangan terburu-buru mengambil keputusan.

Kedua, jangan membeli saham hanya sekadar untuk dividen.

Mental paling baik untuk dimiliki seorang investor saham adalah kita harus benar-benar kenal dan yakin akan masa depan perusahaan yang akan kita beli sahamnya.

Warren Buffett (Pixabay via Kompas.com)
Warren Buffett (Pixabay via Kompas.com)

Kita harus punya keyakinan yang kuat bahwa perusahaan tersebut punya alasan untuk terus bertumbuh bahkan sampai puluhan tahun mendatang. Sehingga selalu cari dan belilah saham perusahaan terbaik yang punya model bisnis yang baik sehingga mampu untuk terus bertumbuh dan menghasilkan laba.

Kita bisa belajar dari investor kenamaan dunia, Warren Buffett. Ia berhasil menemukan perusahaan Coca Cola dan membelinya tahun 1988. Sampai sekarang ternyata Buffet masih terus menyimpannya dan belum pernah menjual. Artinya sudah 35 tahun. Nilai sahamnya tentu sudah naik berkali lipat plus dividen yang didapatkannya. 

Ketiga, tetap sabar, rendah hati dan selalu gunakan akal sehat.

Salah satu pelajaran paling berat menjadi investor saham adalah mengendalikan emosi. Rasanya butuh bertahun-tahun untuk mempelajarinya. Belajar menahan diri untuk tidak ikut-ikutan dalam euforia pasar.

Ketika ada berita mengenai perusahaan yang akan membagikan dividen, sikap kita tidak usah panik. Jangan takut seolah akan "ketinggalan kereta" meraup cuan. Saat akan membeli saham, selalu tanyakan dalam diri, "Apakah kita yakin sudah mengenal dengan baik model bisnis perusahaan itu dan apakah kita yakin itu perusahaan bagus yang mampu terus bertumbuh menghasilkan laba?"

Dengan tetap menjaga kewarasan seperti itu, mudah-mudahan kita tidak akan mudah terombang-ambing apalagi sampai terjebak dalam keriuhan pasar saham dengan segala kompleksitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun