Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Brigjen Yehu dan Irjen Chryshnanda Bukti Tak Semua Jenderal (Polisi) Nakal

2 Maret 2023   20:10 Diperbarui: 2 Maret 2023   20:18 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal Hoegeng, sang teladan (Kompas.id)

Mereka mungkin jarang diliput media sehingga namanya pun kurang dikenal oleh publik. Bila menyitir istilah "bad news is good news"  masyarakat kita pun akan lebih tertarik bahkan cepat menghafal nama-nama Jenderal polisi bermasalah daripada yang tidak.

Baiklah sekarang kita akan berkenalan pada dua sosok Polisi berpangkat Jenderal yang mudah-mudahan bisa sedikit mengobati rasa haus kita akan figur keteladanan petinggi Polri.

Sebagaimana sudah disampaikan pada judul tulisan ini, dua figur dimaksud adalah Brigjen Yehu Wangsajaya dan Irjen Chrysnanda Dwilaksana. Sebagai informasi, keduanya juga sedang diusulkan oleh publik sebagai penerima Hoegeng Award 2023, sebuah program yang bertujuan mencari sosok polisi yang baik dan inspiratif.

Brigjen Yehu dikenal sebagai sosok yang sederhana. Jenderal bintang satu ini diketahui selalu menggunakan jasa transportasi umum layaknya khalayak ramai setiap hari tanpa pengawalan, saat berangkat dari rumah menuju kantornya.      

Yehu sendiri mengaku bahwa kebiasaannya menggunakan moda transportasi publik sudah dilakoninya sejak tahun 2013 saat masih bertugas sebagai Kabag Lemhannas, dengan pangkat Kombes.

Brigjen Yehu mengungkapkan alasannya yang ingin selalu dekat dengan masyarakat sehingga memilih menggunakan transportasi publik. Selain itu, ia juga ingin memberi teladan pada masyarakat untuk menggunakan fasilitas publik yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

Apakah "prestasi" Yehu hanya karena sosoknya yang sederhana? Ternyata bukan. Yehu juga dikenal sebagai penggagas tes SIM dengan menggunakan komputer. Pentingnya komputerisasi tersebut untuk memastikan proses tes berjalan secara fair dan tidak ada yang dirugikan. Komputerisasi yang digagas oleh Yehu saat bertugas di Polrestabes Medan tahun 1998 itu menjadi yang pertama di Indonesia.

Yehu kembali menorehkan prestasi saat menjabat Wakapolrestabes Manado tahun 2006-2007. Yehu menerima rekor MURI karena menginisiasi gerakan respons cepat Polisi.

Selanjutnya Irjen Chrysnanda Dwilaksana. Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini menjabat sebagai Kasespim Lemdiklat Polri. Jabatan baru tersebut baru didudukinya sejak akhir tahun 2022 lalu. Pangkatnya pun dinaikkan satu tingkat dari Brigjen menjadi Irjen.

Nama Chrysnanda diajukan sebagai kandidat penerima Hoegeng Award 2023 oleh seorang warga sipil bernama Agus. Dalam keterangannya, Agus mengaku sudah lama berteman dengan Chrysnanda yang menurutnya merupakan sosok visioner dan anti KKN.

Chrysnanda disebut-sebut tidak pernah mau berhubungan langsung dengan vendor ketika ada pekerjaan di Polri. Irjen Chrysnanda juga telah menulis puluhan buku cetak dan digital dan uniknya sering dibagikan secara gratis. Ia beralasan, kemampuan dan kepandaian yang dimilikinya pun didapatkan secara gratis dari Yang Maha Kuasa.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun