Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Beli Saham Pakai "Uang Panas", Bukan Investasi tapi Judi

18 Januari 2021   22:42 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:47 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalannya, sebagian orang masih ada yang menjadikan pasar saham ibarat kasino alias arena judi. Mereka berharap bisa mendapat untung besar dalam waktu singkat. Caranya, mereka hanya ikut-ikutan membeli saham yang dianggap bisa naik tinggi dengan cepat.

Mereka tak mau pusing untuk lebih dulu belajar mengenali calon perusahaan yang akan dibeli. Mereka tak peduli lini bisnis yang dikerjakan perusahaan. Apakah perusahaan sedang dalam posisi rugi atau untung? Tak juga pusing apakah perusahaan itu dikendalikan orang-orang berkompeten dan berintegritas atau tidak?

Yang terpenting adalah mereka melihat ada potensi harga saham perusahaan tersebut bisa "terbang" dan menghasilkan keuntungan. Hatinya sudah diliputi keserakahan dan cenderung mengabaikan rasionalitas. Saat sudah "nyangkut" baru menyesal. Tapi, apakah ada gunanya?

Terakhir, pesan untuk siapapun yang mungkin baru mulai tertarik untuk berinvestasi saham. Selain menyiapkan uang/modal untuk membeli saham, sangat disarankan juga untuk menyiapkan mental dan "mindset" yang benar sebagai seorang investor.

***

Jambi 18 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun