Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ingin Berinvestasi Saham? Wajib Siapkan 2M!

27 Desember 2020   22:24 Diperbarui: 28 Desember 2020   15:56 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menyadari bahwa semua butuh proses dan waktu, daripada bermimpi kaya raya dalam waktu singkat, akan jauh lebih baik belajar mendisiplinkan diri agar konsisten menambah dana investasi di pasar saham.

Kesabaran juga menjadi faktor kunci yang sangat diperlukan. Sekali lagi, belajar dari tokoh investor yang berhasil. Mereka tidak pernah terpengaruh pada fluktuasi harga saham yang setiap hari selalu naik dan turun seiring sentimen para pelaku pasar. Mereka terus fokus dan sabar menantikan harga saham yang dimiliki terus mengalami kenaikan seiring peningkatan kinerja perusahaan.

Ini jadi pembelajaran penting. Ketika kita masuk dalam dunia saham, maka mengendalikan diri sendiri menjadi sangat penting supaya tidak mudah terombang-ambing bahkan terseret arus ikut-ikutan melakukan transaksi jual-beli saham hanya berdasarkan rumor dan sentimen yang beredar. Aksi kepanikan jual atau beli saham di pasar modal sangat sering terjadi dan bila tidak mampu menahan diri, kita pun bisa ikut-ikutan melakukannya.

Bagaimana caranya agar memiliki mindset yang benar sebagai investor saham? Menurut saya, tentu saja melalui belajar dan latihan terus-menerus. Ibarat tanaman, mindset perlu ditumbuhkan, dirawat dan "dipupuk" secara konsisten.

Saat ini media pembelajaran sangat banyak, dari yang gratisan sampai berbayar. Buku-buku pembelajaran tentang investasi saham juga dengan mudah bisa didapatkan. Bahkan kita bisa belajar melalui konten-konten yang beredar di media sosial misalnya Instagram maupun Youtube. Intinya, sudah tidak ada alasan untuk tidak belajar. Sekarang tinggal soal kemauan.

Money

Untuk berinvestasi, tentu saja butuh modal alias uang. Harus diingat bahwa uang yang digunakan adalah "uang dingin". Maksudnya, uang yang benar-benar tidak digunakan minimal dalam jangka waktu dekat. Dengan kata lain, andaipun itu harus hilang, kehidupan kita tidak akan terganggu.

Lupakan dan jangan coba-coba menggunakan dana kebutuhan sehari-hari apalagi hutang untuk berinvestasi saham. Kembali lagi, investor harus menyadari bahwa di pasar modal, fluktuasi harga saham terjadi setiap saat seiring sentimen yang memengaruhi pelaku pasar. Tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat naik turunnya harga suatu saham.

Lebih baik bahkan sangat disarankan untuk menggunakan dana dalam jumlah yang kecil saat mulai berinvestasi. Tidak usah serakah dan tidak perlu khawatir "ketinggalan kereta" membeli saham-saham yang bagus. Di antara tujuh ratusan perusahaan publik (sahamnya diperdagangkan) di Bursa Efek Indonesia, ada banyak perusahaan bagus yang bisa kita beli sesuai kesanggupan dana yang dimiliki.

Dalam dunia saham ada istilah terkenal "compounding interest" yang makna sederhananya adalah agar dana investasi kita bertumbuh secara optimal, maka sebaiknya jangan terburu-buru menarik dan menikmati keuntungan yang sudah diperoleh. Sebaliknya, keuntungan itu harus terus diinvestasikan. Dengan demikian, modal investasi kita menjadi bertambah sekaligus bertumbuh dari waktu ke waktu.

Dana investasi yang kita miliki juga sebaiknya tidak seluruhnya langsung dibelikan saham. Tetap alokasikan dana untuk pengembangan diri misalnya membeli buku-buku pengetahuan tentang investasi saham, mengikuti pelatihan/seminar, dan sebagainya. Sebaik-baiknya investasi adalah dengan terlebih dahulu investasi ke diri sendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun