Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Si Anak Badai"; Kisah Keluarga, Persahabatan, dan Kampung Halaman

5 Oktober 2019   23:54 Diperbarui: 5 Oktober 2019   23:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku - dokpri

Beberapa kali saya mengulangi membaca bagian "Seberapa Besar Kasih Sayang Mamak" (hal.119) dan setiap kali itu pula saya merasa haru saat meresapi beberapa bagian kalimat yang dirangkai oleh penulis.          

Nilai-nilai kebajikan berikutnya adalah tentang makna persahabatan yang sejati. Perjuangan Za dan sahabatnya untuk membujuk Malim kembali ke sekolah sungguh kisah yang sangat memikat hati. Sudah berulang kali ditolak namun mereka tidak menyerah dan terus berupaya dengan gigih. Semata-mata karena mereka sangat paham tentang arti "teman".

Novel ini juga sangat cocok dibaca para penguasa dan para pengambil kebijakan. Gambaran kisah Kampung Manowa sepertinya jamak terjadi di beberapa daerah di tanah air. Dusun/kampung terpencil seringkali dijadikan target-target "penggusuran" dengan modus pembangunan. Demi meraup keuntungan, para pemodal dan penguasa tega bersekongkol menyingkirkan para warga yang notabene sudah turun-temurun mendiami wilayah tersebut.

Ada lagi kesalahan cara pandang, seakan-akan orang-orang kota lah yang paling berkompeten untuk memikirkan cara memperbaiki nasib para warga yang tinggal di daerah terpencil. Lalu, dirancanglah pembangunan sedemikian rupa yang sebenarnya belum ada jaminan akan berhasil sebagaimana yang dicita-citakan.

Ditambah lagi, ada kemungkinan pembangunan itu akan dimanipulasi dan dimaknai sebagian orang sekadar proyek yang lagi-lagi diharapkan bisa menghasilkan keuntungan.

Penguasa dan pengambil kebijakan semestinya paham bahwa seringkali kampung/dusun terpencil lebih membutuhkan akses perlindungan daripada sekadar embel-embel pembangunan, apalagi bila itu terkesan dipaksakan dengan iming-iming kompensasi seadanya dan tidak jelas tujuan akhirnya.

***
Jambi, 5 Oktober 2019
***
Judul: Si Anak Badai
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika Penerbit
Cetakan: Pertama, Agustus 2019
Tebal: 322 halaman
ISBN: 978-602-5734-93-9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun