Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

PSI, Partai Politik yang Berani Melawan Intoleransi

11 Februari 2019   23:04 Diperbarui: 12 Februari 2019   12:04 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grace Natalie, Ketua Umum PSI saat berpidato (Antara Foto/M Agung Rajasa)

PSI dituding tidak paham tentang makna intoleransi dan dituding sekadar mencari sensasi. Statusnya sebagai partai politik yang baru berdiri dan elektabilitasnya belum terlalu baik, menjadi bahan cemoohan elit partai politik yang lain. Sebut saja istilah Pornoko (partai nol koma) yang pernah disampaikan pengurus partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Mungkin benar bahwa keberanian PSI mengangkat isu ini ke publik menjadi strategi guna meraup suara terutama dari kalangan minoritas yang acapkali menjadi korban atas aksi-aksi intoleransi. 

Namun sekali lagi, keberanian partai ini memang patut diapresiasi. Apalagi mereka tentu sudah menyadari bahwa ketika mengangkat isu ini sebagai topik utama janji kampanye, jelas bahwa segmen "pasar" suara yang bisa mereka bidik sudah pasti kian mengecil.

Justru disitulah letak keberanian partai politik ini. Mereka berani bertaruh dengan risiko yang sangat besar. Mereka berani tidak populer bahkan mungkin tidak akan dipilih, demi menyuarakan komitmen yang mereka anggap patut diperjuangkan. 

Saya kira, berhasil atau tidaknya partai ini meraih ambang batas perolehan suara di pemilu nanti, satu hal yang pasti bahwa sikap dan komitmen mereka hari ini akan menjadi catatan sejarah yang penting di dunia politik kita di hari-hari mendatang.

Bahwa di Indonesia pernah ada partai politik yang didominasi kaum muda, namun berani tampil beda dengan serius mengangkat isu-isu sensitif namun kurang populer menjadi bahan pembicaraan elit-elit partai politik yang jauh lebih mapan.

Terlebih lagi, bila ternyata nanti publik justru memberikan kepercayaan pada PSI untuk berkiprah lebih jauh di kancah politik nasional. Janji dan komitmen mereka hari ini tentu akan terus kita tunggu dan tagih realisasinya.

Partai politik kita sepertinya memang perlu belajar pada partai politik yang baru dan masih kecil ini. Belajar tentang keberanian menyatakan sikap, sepahit apapun itu dan sebesar apapun risiko yang akan dihadapi.     

Jambi, 11 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun