Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengalaman Keluargaku Menggunakan BPJS Kesehatan, Murah Tapi Bukan Murahan

22 Desember 2018   00:55 Diperbarui: 22 Desember 2018   01:05 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi: krjogja.com)

Tahun 2015, ibu saya yang menderita penyakit gula (diabetes) kronis karena sudah mulai menyerang paru-paru dan lambung, terpaksa harus keluar-masuk rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Saya lupa entah sudah berapa kali karena saking seringnya. Hari ini masuk rumah sakit, seminggu kemudian sudah diijinkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Baru beberapa hari di rumah, sudah harus kembali lagi ke rumah sakit karena kondisinya yang mendadak drop.

Hampir seluruh rumah sakit di tingkat kotamadya tempat kami tinggal, sudah pernah disinggahi ibu saya untuk mendapatkan pengobatan. Bahkan, ibu saya pernah dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta terbesar di ibukota provinsi.

Sepulang dari sana, ibu saya beberapa kali masih memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit terdekat untuk terus memantau hasil pengobatannya. Puji Tuhan, saat ini kondisi ibu saya sudah jauh lebih baik.

Lalu, berapa banyak biaya yang habis? Ini yang sangat mencengangkan. Saya berani bersaksi, untuk biaya pengobatan sejak awal termasuk rawat inap bahkan saat beberapa kali konsultasi ke dokter, kami tak mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis.

Pengalaman itu yang membuat kami semakin yakin bahwa berbagai berita miring tentang pelayanan BPJS Kesehatan memang tak boleh dipercaya begitu saja.

Sempat ada yang mengatakan, pelayanan rumah sakit terhadap pasien yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan akan berbeda dengan pasien umum, tegas saya jawab: Tidak. Satu-satunya hal yang berbeda adalah, kami gratis dan mereka bayar, hehe...

Sekarang kedua orang tua saya selalu bangga dan bersemangat menceritakan kepada siapa saja, pengalaman nyata saat menggunakan BPJS Kesehatan. Beberapa sanak keluarga yang belum terdaftar bahkan "dipaksa" agar segera mendaftarkan diri sebagai peserta. Orangtua saya ibarat sales BPJS Kesehatan yang ikhlas "bekerja" semata-mata ingin berbagi karena sudah merasakan langsung manfaatnya.            

Istri operasi miom

Saya dan istri menikah pada pertengahan tahun 2016 lalu. Layaknya pasangan yang sudah menikah, tentu kami ingin segera merasakan kehadiran si buah hati. Namun ternyata Sang Pencipta memiliki rencana yang lain.

Tahun 2017, saat memeriksakan kondisi istri ke dokter ahli kandungan, kami mendapat kabar yang cukup membuat syok. Ibarat petir di siang bolong, dokter mendiagnosa di dalam rahim istri saya terdapat tumor yang ukurannya cukup besar. Belakangan kami baru tahu, di dunia medis, itu disebut miom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun