Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kisruh Penjualan Tiket Asian Games 2018, INASGOC Ganti Penyedia

25 Agustus 2018   09:28 Diperbarui: 30 Agustus 2018   21:57 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: detik.com)

Panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) memutuskan hubungan dengan KiosTix sebagai pihak yang ditunjuk sebagai penyedia tiket. Penjualan tiket dialihkan kepada vendor lain 100 persen.

KiosTix dinilai gagal memfasilitasi penjualan tiket Asian Games 2018. Berbagai kasus muncul yang intinya membuat para suporter yang ingin menonton pertandingan menjadi kecewa.

Ada kasus, calon penonton justru tak menerima kode voucher meskipun telah mentransfer nominal sesuai harga dan telah mendapatkan konfirmasi. Ada lagi masalah antrean panjang saat penukaran e-voucher menjadi tiket fisik. 

Yang paling menjadi sorotan ketika di nomor pertandingan tertentu, tiket dinyatakan sudah habis terjual, sementara melalui siaran televisi dapat disaksikan bahwa di dalam stadion ternyata masih banyak tersedia bangku kosong. 

Para penonton yang merasa kecewa dan dirugikan, ramai-ramai menumpahkan kekesalannya di media sosial. Mereka menuntut adanya transparansi penjualan tiket sekaligus mendesak pihak-pihak terkait agar bekerja lebih profesional. 

penonton rela antre untuk beli tiket (Foto: kompas.com)
penonton rela antre untuk beli tiket (Foto: kompas.com)
Terkait kasus ini, Erick Thohir selaku ketua INASGOC sempat memberikan klarifikasi dan melakukan pembelaan. Klarifikasi tersebut bisa dibaca DISINI. 

Satu hal yang pasti, kisruh penjualan tiket ini memang sudah sempat mencoreng nama Indonesia. Komite Olimpiade Asia (OCA) sudah menyampaikan teguran tertulis ke INASGOC selaku panitia penyelenggara. 

Surat dari OCA yang ditandangai oleh Direktur Jenderal OCA, Husain Al Musallam, itu menyoroti banyaknya kursi kosong dalam stadion dan dianggap membingungkan serta tampak buruk untuk penyiaran.

Tidak siap 

Menarik untuk mencermati penjelasan Deputi II bidang administrasi INASGOC, Francis Wanandi tentang proses penetapan KiosTix menjadi penyedia tiket Asian Games 2018. Francis menjelaskan bahwa KiosTix sebenarnya bukan pilihan pertama.

"Awalnya, kami terbuka (menentukan penyedia tiket Asian Games). Kami buka lewat media. Kami menangkan Yosong, perusahaan Korea yang memang waktu itu jadi vendor Olympic Winter dan Asian Games Incheon. Mereka ini secara sistem bagus karena sudah terbukti sistemnya di olimpiade, sudah digunakan," ujar Francis.    

"Belakangan mereka mundur, sehingga tidak ada kesempatan untuk KiosTix lakukan persiapan dalam dua bulan untuk menjalankan tugas mereka. Perusahaan seperti KiosTix itu untuk menyiapkan selama dua bulan itu terlalu pendek," Francis menambahkan. 

Ihwal alasan mundurnya Yosong sebagai pihak yang awalnya sudah dimenangkan oleh INASGOC, memang tak dijelaskan Francis secara detail. 

Namun pertanyaan besar saat ini, jika KiosTix yang mempersiapkan segala sesuatunya dalam dua bulan saja mengalami kegagalan, lalu apa jadinya dengan Blibli, tiket.com, dan loket.com yang baru saja ditunjuk sebagai penyedia tiket, menggantikan KiosTix ?. 

Jika KiosTix masih memiliki waktu dua bulan, tiga vendor pengganti yang baru ditunjuk bahkan tidak memiliki waktu sama sekali untuk melakukan persiapan. Mereka dituntut untuk langsung bekerja mengemban tugas berat ini.

Doa dan harapan terbaik tentu sama-sama kita panjatkan. Semoga mereka bisa melaksanakan dengan baik tugas besar yang sudah diamanahkan. Sekali lagi, ini adalah pertaruhan besar. Jangan sampai kisruh penjualan tiket berulang lagi yang membuat harum nama bangsa ini menjadi tercoreng.

Indonesia sudah mengawali dengan baik upacara pembukaan yang megah dan mengundang decak kagum. Prestasi para atlet kita juga sepertinya sedang "on the track" untuk mencapai target minimal finis di sepuluh besar negara peraih medali terbanyak. 

Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Jangan sampai semua cerita keberhasilan yang sudah dan sedang kita kerjakan menjadi rusak hanya gara-gara kegagalan mengkoordinir penjualan tiket penonton dengan baik. Tentu akan sangat disayangkan.

***

Jambi, 25 Agustus 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun