"Belakangan mereka mundur, sehingga tidak ada kesempatan untuk KiosTix lakukan persiapan dalam dua bulan untuk menjalankan tugas mereka. Perusahaan seperti KiosTix itu untuk menyiapkan selama dua bulan itu terlalu pendek," Francis menambahkan.Â
Ihwal alasan mundurnya Yosong sebagai pihak yang awalnya sudah dimenangkan oleh INASGOC, memang tak dijelaskan Francis secara detail.Â
Namun pertanyaan besar saat ini, jika KiosTix yang mempersiapkan segala sesuatunya dalam dua bulan saja mengalami kegagalan, lalu apa jadinya dengan Blibli, tiket.com, dan loket.com yang baru saja ditunjuk sebagai penyedia tiket, menggantikan KiosTix ?.Â
Jika KiosTix masih memiliki waktu dua bulan, tiga vendor pengganti yang baru ditunjuk bahkan tidak memiliki waktu sama sekali untuk melakukan persiapan. Mereka dituntut untuk langsung bekerja mengemban tugas berat ini.
Doa dan harapan terbaik tentu sama-sama kita panjatkan. Semoga mereka bisa melaksanakan dengan baik tugas besar yang sudah diamanahkan. Sekali lagi, ini adalah pertaruhan besar. Jangan sampai kisruh penjualan tiket berulang lagi yang membuat harum nama bangsa ini menjadi tercoreng.
Indonesia sudah mengawali dengan baik upacara pembukaan yang megah dan mengundang decak kagum. Prestasi para atlet kita juga sepertinya sedang "on the track" untuk mencapai target minimal finis di sepuluh besar negara peraih medali terbanyak.Â
Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Jangan sampai semua cerita keberhasilan yang sudah dan sedang kita kerjakan menjadi rusak hanya gara-gara kegagalan mengkoordinir penjualan tiket penonton dengan baik. Tentu akan sangat disayangkan.
***
Jambi, 25 Agustus 2018