Perencanaan yang matang akan menjadi modal berharga untuk menciptakan keluarga bahagia. Dengan adanya perencanaan, setiap hambatan dan tantangan yang datang bisa diantisipasi serta dihadapi dengan penuh keyakinan.
Untuk itulah, perlu dijalin komunikasi yang penuh kejujuran dan keterbukaan. Hal-hal seburuk apapun perlu diceritakan agar satu sama lain bisa saling menerima atau hal terburuknya segera mengambil keputusan "bubar jalan". Lebih baik gagal menikah daripada setelah menikah lalu merasakan kegagalan. Â Â Â Â
3. Komitmen
Ini juga menjadi hal yang sangat penting. Ketika cinta sudah direncanakan untuk mencapai satu tujuan maka dibutuhkan komitmen satu sama lain untuk mewujudkannya. Tanpa adanya komitmen, maka rencana akan tinggal rencana dan tidak ada realisasinya.
Komitmen itu harus sudah dimulai dari hal-hal terkecil. Banyak godaan untuk ingkar dari komitmen yang sudah kita ikrarkan. Kesetiaan menjalankan komitmen itulah yang menunjukkan standar serta kualitas kita sebagai manusia. Â Â Â Â Â
4. Usaha
Membangun sekaligus menjalankan keluarga tentu butuh biaya. Untuk itulah diperlukan usaha. Setiap keluarga mutlak harus memiliki sumber penghasilan sendiri dari pekerjaan yang halal untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Jangan pula berharap terus bisa bergantung pada orang tua. Â Â Â
5. Doa
Pada akhirnya, doa menjadi sesuatu hal yang bisa menyempurnakan cinta, rencana, komitmen dan usaha kita dalam membangun sebuah keluarga. Jangan pernah lupa meminta kepada Sang Pencipta agar keluarga yang akan dan sedang kita bina selalu mendapat limpahan rahmat dari-Nya.
Ia adalah sumber kebahagiaan yang sejati dan sempurna. Setiap mimpi dan harapan kita selalu bisa disampaikan pada-Nya melalui doa. Dalam satu syair nyanyian disebutkan,...Berseru memanggil nama-Nya, Ia hanya sejauh doa. Â