Namun sekali lagi, Artdijo tetaplah Artidjo. Bangsa ini harus bersyukur karena pernah menikmati jasa-jasanya. Di tangannya, palu keadilan benar-benar ditegakkan dan membuat para koruptor gemetar.
Ia tak seperti beberapa orang hakim yang justru memanfaatkan posisi dan kedudukannya untuk memperkaya dirinya sendiri. Kita ingat banyak kasus "hakim nakal" yang justru tega memperjual belikan putusan pengadilan.
Artidjo juga adalah simbol harapan sekaligus semangat bangsa ini yang sedang berjuang agar terbebas dari korupsi. Semoga saja, segera lahir Artidjo-Artidjo baru di dunia penegakan hukum kita agar bangsa ini tak benar-benar kehilangan harapan. Semoga.
***
Jambi, 23 Mei 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H